STUDI TENTANG MASYARAKAT KAMPUNG KEPUTIHAN KECAMATAN WERU CIREBON DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI DI TENGAH ARUS MODERNISASI

Masyarakat Kampung Keputihan yang masih melestarikan dan merawat tradisi leluhurnya, peneliti tertarik untuk mengkaji tradisi, nilai-nilai budaya yang terkandung, perubahan masyarakat dan upaya masyarakat Kampung Keputihan dalam mempertahankan tradisinya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Prakastiwi, Melati Grage (Author)
Format: Book
Published: 2016-02-25.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Masyarakat Kampung Keputihan yang masih melestarikan dan merawat tradisi leluhurnya, peneliti tertarik untuk mengkaji tradisi, nilai-nilai budaya yang terkandung, perubahan masyarakat dan upaya masyarakat Kampung Keputihan dalam mempertahankan tradisinya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: observasi partisipasi, wawancara mendalam, studi literatur dan studi dokumentasi. Secara umum, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendapatkan gambaran mengenai tradisi masyarakat Kampung Keputihan yang masih mempertahankan bentuk rumah tradisionalnya di tengah arus modernisasi. Tradisi yang paling mencolok di Kampung Keputihan adalah bentuk rumah tradisionalnya, yang beratapkan welit, berdinding bleketiping dan berlantaikan tanah, rumah tradisional di Kampung Keputihan berjumlah 17. Di tengah-tengah Kampung Keputihan juga terdapat sumur keramat, masyarakat setempat percaya bahwa air dalam sumur tersebut memiliki keberkahan. Selanjutnya adalah tradisi tahlilan yang dilaksanakan setiap malam Jum'at. Seiring berjalannya waktu, masyarakat Kampung Keputihan mengalami perubahan. Perubahan dari segi tradisi yang paling mencolok adalah bentuk rumah tradisionalnya, masyarakat setempat mengganti bahan-bahan bangunan rumahnya dengan bahan-bahan yang lebih awet, namun tetap menjaga tradisi leluhur yang tidak memperbolehkan penggunaan genting dan batu bata untuk bahan bangunan rumah, karena masyarakat takut kualat apabila melanggar aturan leluhur. Di samping perubahan tradisi, masyarakat Kampung Keputihan juga mengalami perubahan dari segi sosial. Dalam mempertahankan tradisinya di tengah arus modernisasi, masyarakat Kampung Keputihan tetap menjaga dan merawat, serta terus berusaha mempertahankan warisan leluhur. Selain itu, para orangtua juga memberikan sosialisasi kepada anak-anak mereka mengenai tradisi yang ada di Kampung Keputihan.; Community of Keputihan Village who are still preserve and take care of what is inherited by the previous ancestors, researcher is interested to to research about the tradition, cultural values embodied, changes in society and the efforts of Keputihan Village community in keeping their tradition. This research uses qualitative approach and data collection using the following techniques: participatory observation, interview, literature study and documentation study. In general, the purposes of this research is to get the view about community of Keputihan Village tradition who still retain their traditional hpuse form in the midst of modernization. The most striking tradition in Keputihan Village is a form of traditional houses, which have thatched welit, bleketiping walled and land floored, there are 17 traditional houses in Keputihan Village. In the middle of Keputihan Village there is also a sacred wells, local people believe that the water in sacred wells has a blessing. And the last is a tahlilan tradition that held every Friday night. Over time, community in Keputihan Village underwent a change. Changes in terms of tradition that the most striking is a form of traditional houses, local community replace building materials with materials that are more durable, while still maintaining an ancestral tradition that does not allow the use of tiles and bricks for building materials, due to fear of damned if it violates the rules of the ancestors. . In addition to the change in tradition, community in Keputihan Village is also changing in terms of social. In keeping with the tradition in the midst of modernization, community in Keputihan Village while maintaining and caring, as well as trying to maintain the heritage. In addition, parents also provide socialization to their children about the tradition that exist in Keputihan Village.
Item Description:http://repository.upi.edu/23755/1/S_SOS_1104606_Title.pdf
http://repository.upi.edu/23755/2/S_SOS_1104606_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/23755/3/S_SOS_1104606_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/23755/4/S_SOS_1104606_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/23755/5/S_SOS_1104606_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/23755/6/S_SOS_1104606_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/23755/7/S_SOS_1104606_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/23755/8/S_SOS_1104606_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/23755/10/S_SOS_1104606_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/23755/9/S_SOS_1104606_Appendix1.pdf
http://repository.upi.edu/23755/11/S_SOS_1104606_Appendix2.pdf
http://repository.upi.edu/23755/12/S_SOS_1104606_Appendix3.pdf
http://repository.upi.edu/23755/13/S_SOS_1104606_Appendix4.pdf