ANALISIS UNGKAPAN PERINTAH DAN LARANGAN PADA RAGAM BAHASA ANAK DALAM BAHASA JEPANG
Ungkapan perintah dan larangan merupakan ungkapan yang sering kita gunakan dan kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Di mana ungkapan perintah dan ungkapan larangan tersebut memiliki fungsi yang hampir sama, di mana kedua ungkapan tersebut digunakan untuk membuat seseorang melakukan atau tidak me...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2016-07-28.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Ungkapan perintah dan larangan merupakan ungkapan yang sering kita gunakan dan kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Di mana ungkapan perintah dan ungkapan larangan tersebut memiliki fungsi yang hampir sama, di mana kedua ungkapan tersebut digunakan untuk membuat seseorang melakukan atau tidak melakukan sesuatu sesuai perkataan si pembicara. Bahasa seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi bahasa seseorang tersebut adalah umur (usia). Di mana bahasa yang digunakan oleh anak-anak dengan bahasa yang digunakan oleh orang dewasa sedikit berbeda. Namun bagaimana ungkapan perintah dan larangan yang digunakan oleh anak-anak Jepang. Dalam penelitian ini penulis mengambil drama Akumu-chan sebagai salah satu sampel drama yang memiliki ungkapan perintah dan larangan yang digunakan oleh anak-anak Jepang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjabarkan ungkapan perintah dan larangan apa saja yang digunakan oleh anak-anak dalam drama Akumu-chan. Serta untuk menjabarkan karakteristik dari ungkapan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian ini ialah dengan cara mengambil ungkapan perintah dan larangan yang terdapat dalam drama Akumu-chan dan menyebarkan angket kepada 10 orang anak-anak Jepang yang tinggal di Jepang maupun di Indonesia dengan batas usia antara 6 - 12 tahun. Hasil penelitian ini adalah ungkapan perintah yang sering digunakan oleh anak-anak dalam drama Akumu-chan adalah pola kalimat perintah "te" dan pola kalimat perintah "meireikei". Sedangkan pada ungkapan larangan, ungkapan larangan yang sering digunakan oleh anak-anak dalam drama Akumu-chan adalah pola kalimat "naide". Pola kalimat perintah dan larangan yang sering digunakan oleh anak-anak dalam drama tersebut memiliki karakteristik dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Biasanya karakteristik yang paling menonjol adalah kesan yang kurang sopan terhadap lawan bicara. Namun dalam beberapa situasi bisa diartikan sebagai tanda kedekatan si pembicara dan lawan bicara.;---The expression of command and prohibition are the expression that we use and find in daily life. Those expressions have similar function, they are used to make someone to do or not the speaker's words. The language is influenced by some factors, one of them is age. The language that's spoken by children is a little bit different with adult. How about the command and prohibition expression that is spoken by Japanese children.In this research, the writer took the Akumu-Chan drama as an example of drama that contains the command and prohibition expressions. The aim of this research is to explain the command and prohibition expression that;s spoken by children in Akumu-Chan drama.And also to explain the characteristic of those expressions.This research employed descriptive method.Data collection technique in this research was done by taking command and prohibition expression in Akumu-Chan drama, and also distributing 10 questionnaires to 6-12 years old Japanese elementary school students in Japan and Indonesia. The result of this research was the most used command expression by children in Akumu-Chan drama was "~te" pattern and "meireikei". Meanwhile the most used prohibition expression by children in "Akumu-Chan" drama was "~Naide". The most used command and prohibition expression pattern in this drama had different characteristic and usage. Usually the most prominent characteristic was disrespectful toward other people. However in some situation, it could be interpreted as close relation between them. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/24951/1/S_JEP_1206208_Title.pdf http://repository.upi.edu/24951/2/S_JEP_1206208_Abstract.pdf http://repository.upi.edu/24951/3/S_JEP_1206208_Table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/24951/4/S_JEP_1206208_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/24951/5/S_JEP_1206208_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/24951/6/S_JEP_1206208_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/24951/7/S_JEP_1206208_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/24951/8/S_JEP_1206208_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/24951/9/S_JEP_1206208_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/24951/10/S_JEP_1206208_Appendix.pdf |