PENYELENGGARAAN PELATIHAN KOMPETENSI KETERAMPILAN PRAMUWISATA MELALUI POLA MAGANG DALAM MENINGKATKAN MUTU LULUSAN

Penelitian ini dilatar belakangi oleh tempat wisata yang kurang memiliki pemandu wisata. Pelatihan pramuwisata ini bertujuan untuk memfasilitasi peserta pelatihan agar dapat mengembangkan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara diberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai pramuw...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Iswati, _ (Author)
Format: Book
Published: 2016-10-26.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilatar belakangi oleh tempat wisata yang kurang memiliki pemandu wisata. Pelatihan pramuwisata ini bertujuan untuk memfasilitasi peserta pelatihan agar dapat mengembangkan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara diberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai pramuwisata. Melalui pelatihan pramuwisata ini diharapkan peserta pelatihan dapat memanfaatkan hasil pelatihan dapat memenuhi kebutuhannya menjadi pemandu wisata. Tujuan peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) penyelenggaraan pelatihan kompetensi keterampilan pramuwisata dalam objek wisata Citumang; 2) pola magang dalam pelaksanaan pelatihan kompetensi pramuwisata di objek wisata Citumang; 3) mutu lulusan dari pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kompetensi pramuwisata di objek wisata Citumang. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pelatihan, konsep pengelolaan, konsep pendidikan kecakapan hidup, serta konsep pramuwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semiterstruktur dan observasi partisipasi pasif dengan subjek penelitian adalah pengelola, instruktur, dan peserta pelatihan pramuwisata, di Objek Wisata Citumang Pangandaran. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa penyelenggaraan pelatihan kompetensi pramuwisata menggunakan strategi perencanaan bottom-up, dimana kegiatan pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta. Pola magang dalam pelaksanaan pelatihan kompetensi pramuwisata menggunakan pendekatan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah pendekatan exspository, sedangkan metode pelatihan yang digunakan dalam pelatihan pramuwisata yaitu individual teaching method. mutu lulusan dari pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kompetensi peramuwisata dilihat dari kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. Untuk menjadi pramuwisata professional harus memiliki sertifikat resmi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Indonesia. --- This research is enthused by tour destinations which have less tour guides. This tour guide training aims to facilitate the coaching for the participants developing their self-ruling in fulfilling their life needs by giving knowledge and skill concerning to tour guide. From this tour guide training, the participants are expected to exploit the coaching outcomes and be able to meet the needs of being a tour guide. The researcher's purposes are to find out: 1) the organizing of tour guide skill competence training in Citumang tourism site; 2) the apprenticeship design in the organizing of tour guide skill competence training in Citumang tourism site; 3) the quality of the graduates from skill training in improving tour guide's competence in Citumang tourism site. The concepts that is used in this training are concept of coaching, concept of management, concept of education, concept of life proficiency, and concept of tour guide. This study applies qualitative approach by descriptive method. The technique of the data collection are semi-structure interview and passive participatory observation with the subjects of manager, instructor, and the training participants in tourism site of Citumang, Pangandaran. The findings of this research are that the organizing of tour guide competence training uses bottom-up planning strategy, where the training activity is done based on participants' needs. The design of the apprenticeship in the training organization uses method of expository approach, while the training method is individual teaching method. The quality of graduates of this coaching to improve tour guide competence skill is appreciated form their capability of personal, social, academic, and vocational. A legal certificate from Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Indonesia (certificatory institution of tourism profession of Indonesia) is needed then to be a professional tour guide.
Item Description:http://repository.upi.edu/25249/1/S_SPLS_1106150_Title.pdf
http://repository.upi.edu/25249/2/S_SPLS_1106150_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/25249/3/S_SPLS_1106150_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/25249/4/S_SPLS_1106150_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/25249/5/S_SPLS_1106150_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/25249/6/S_SPLS_1106150_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/25249/7/S_SPLS_1106150_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/25249/8/S_SPLS_1106150_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/25249/9/S_SPLS_1106150_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/25249/10/S_SPLS_1106150_Appendix.pdf