PENGGUNAAN TEKNIK TEGURAN TERHADAP PERILAKU STEREOTYPE PADA PESERTA DIDIK TOTALLY BLIND DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Perilaku Stereotype merupakan gerakan khas yang berulang seperti menggoyang-goyangkan tubuh, menekan-nekan bola mata, menggeleng-gelengkan kepala. salah satu penyebab terjadinya perilaku stereotype adalah kurangnya rangsangan penginderaan, kurangnya sosialisasi, kembali pada pola perilaku kebiasaan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nurazizah, Hanipah (Author)
Format: Book
Published: 2016-08-16.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Perilaku Stereotype merupakan gerakan khas yang berulang seperti menggoyang-goyangkan tubuh, menekan-nekan bola mata, menggeleng-gelengkan kepala. salah satu penyebab terjadinya perilaku stereotype adalah kurangnya rangsangan penginderaan, kurangnya sosialisasi, kembali pada pola perilaku kebiasaan ketika mengalami stress.perilaku stereotype dapat diminimalisir bahkan dihilangkan dengan modifikasi perilaku dengan cara memberikan hukuman positif berupa teguran. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah teknik teguran dapat mengurangi perilaku stereotype peserta didik totally blind. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan teguran dapat mengurangi perilaku stereotype pada peserta didik totally blind di SLB Negeri A Kota Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dalam bentuk Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi atau pengamatan secara langsung. Penelitian ini dilakukan pada 2 subjek dalam satu kelas yang sama. Untuk hasil subjek yang pertama terjadi penurunan frekuensi kemunculan perilaku stereotype, hal ini dibuktikan dengan hasil adanya perubahan rata-rata frekuensi perilaku stereotype sebelum dilakukan intevensi dan sesudah dilakukan inervensi, yakni dari 70 menjadi 39,16 yang artinya perilaku stereotype berkurang. Begitu juga dnegan subjek yang kedua, terjadi penurunan sebelum diberikan intervensi dan setelah diberikan intervensi, yakni dari 34,16 menjadi 10,5 dan ini artinya perilaku membaik atau terdapat penurunan perilaku stereotype. Simpulan dari hasil penelitian adalah penggunaan teknik teguran dapat mengurangi perilaku stereotype pada peserta didik totally blind di SLB Negeri A Kota Bandung. Disarankan bahwa pihak sekolah dan orang tua meneruskan memberikan hukuman positif berupa teguran ketika peserta didik melakukan perilaku stereotype.
Item Description:http://repository.upi.edu/26040/1/S_PLB_1200543_Title.pdf
http://repository.upi.edu/26040/2/S_PLB_1200543_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/26040/3/S_PLB_1200543_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/26040/4/S_PLB_1200543_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/26040/5/S_PLB_1200543_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/26040/6/S_PLB_1200543_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/26040/7/S_PLB_1200543_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/26040/8/S_PLB_1200543_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/26040/9/S_PLB_1200543_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/26040/10/S_PLB_1200543_Appendix1.pdf
http://repository.upi.edu/26040/11/S_PLB_1200543_Appendix2.pdf