KONSEP BEST TIME DALAM VISIBILITAS HILAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KASTNER

Awal bulan dalam kalender hijriyah ditandai dengan kenampakan (visibilitas) hilal pascakonjungsi di arah barat setelah terbenamnya Matahari. Selain karena alasan syariah, waktu pengamatan setelah Matahari terbenam dimaksudkan untuk meningkatkan kontras kecerahan hilal terhadap kecerahan langit senja...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Lutfiyah, Khoeriyah (Author)
Format: Book
Published: 2013-11-04.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_2862
042 |a dc 
100 1 0 |a Lutfiyah, Khoeriyah  |e author 
245 0 0 |a KONSEP BEST TIME DALAM VISIBILITAS HILAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KASTNER 
260 |c 2013-11-04. 
500 |a http://repository.upi.edu/2862/2/S_FIS_0608740_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2862/3/S_FIS_0608740_Abstract.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2862/1/S_FIS_0608740_Table%20of%20Content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2862/4/S_FIS_0608740_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2862/5/S_FIS_0608740_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2862/6/S_FIS_0608740_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2862/7/S_FIS_0608740_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2862/8/S_FIS_0608740_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2862/9/S_FIS_0608740_Bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2862/10/S_FIS_0608740_Appendix.pdf 
520 |a Awal bulan dalam kalender hijriyah ditandai dengan kenampakan (visibilitas) hilal pascakonjungsi di arah barat setelah terbenamnya Matahari. Selain karena alasan syariah, waktu pengamatan setelah Matahari terbenam dimaksudkan untuk meningkatkan kontras kecerahan hilal terhadap kecerahan langit senja (langit latar depan). Di samping itu, kehadiran objek-objek pengecoh di dekat posisi hilal berada seringkali tidak disadari oleh para pengamat hilal yang tidak terlatih. Akibatnya seringkali laporan kesaksian menyaksikan kenampakan hilal menjadi bias, terlebih lagi manakala konfigurasi Bulan dan Matahari turut membuat hilal sulit untuk diamati dengan mata telanjang. Bahkan pernah terjadi laporan menyaksikan hilal justru pada saat Bulan sudah terbenam dari posisi pengamat berada. Untuk itu dalam tugas akhir ini diusulkan "konsep best time" alternatif menggunakan model fungsi visibilitas Kastner untuk modus pengamatan dengan mata telanjang menggunakan data kesaksian mengamati hilal yang dikompilasi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (1962-2011) dan data yang bersumber dari Rukyatul Hilal Indonesia (2007-2009). Berdasarkan data observasi hilal yang ada, perumusan "best time" dihadirkan dalam bentuk persamaan linear sederhana, apabila dibandingkan dengan konsep "best time" dari Yallop dan Qureshi, waktu terbaik yang disarankan dalam menyaksikan kenampakan hilal berkisar 5 menit-25 menit lebih akhir. Persamaan yang dihasilkan dapat menjadi alternatif untuk menghitung waktu optimum dalam observasi hilal. Kata kunci: Best time - Model fungsi visibilitas Kastner 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a Program Studi Fisika (non kependidikan) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/2862/ 
856 |u https://repository.upi.edu/2862  |z Link Metadata