PERAN KEGIATAN DIKLATSAR DALAM MENGEMBANGKAN PERILAKU SOSIAL SANTRI: Studi Kasus pada Masa Orientasi Santri Pesantren Daarut Tauhid Bandung
Perilaku sosial penting bagi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat, hal ini menunjukan terdapatnya tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan sosial agar dapat diterima dalam kehidupan bermasyarakat. Perhatian yang cukup besar terhadap pengembangan perilaku sosial ditunjukan oleh lembaga Pesantren D...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2017-02-28.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Perilaku sosial penting bagi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat, hal ini menunjukan terdapatnya tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan sosial agar dapat diterima dalam kehidupan bermasyarakat. Perhatian yang cukup besar terhadap pengembangan perilaku sosial ditunjukan oleh lembaga Pesantren Daarut Tauhid, salah satunya dalam kegiatan diklatsar yang bertujuan membentuk karakter BAKU (Baik dan Kuat) yang dijabarkan kedalam perilaku sosial. Karena itu, penelitian ini dihadapkan untuk meneliti Pesantren Daarut Tauhid. Tujuannya menggali informasi mengenai proses pelaksanaan kegiatan diklatsar, faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi, hingga perilaku sosial santri yang tercermin dalam kegiatan kehidupan sehari-hari dan di lingkungan masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Untuk teknik pengumpulan data peneliti menggunakan observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kegiatan dilakukan selama tujuh hari dan wajib diikuti santri baru dengan mekanisme penyampaian materi baik secara teori, praktek maupun penggalian hikmah. Kompetensi pelatih yang terlibat dalam kegiatan diklatsar yaitu pelatih yang sebelumnya telah mengikuti pendidikan pembentukan pelatih (diktuktih).Adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan diklatsar disesuaikan dengan kebutuhan materi kelas atau materi lapangan. Intensitas kehadiran peserta, metode penyampaian, kompetensi pelatih, ketersediaan sarana dan prasarana, serta kesesuaian antara waktu dengan kegiatan diklatsar menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi pelatih maupun panitia. Melalui pendekatan spiritual yang dilakukan pelatih, adapun pengembangan perilaku sosial yang dirasakan santri dalam kegiatan diklatsar ini yaitu dapat mengatur dan mengontrol tingkah laku santri, menumbuhkan peka dan peduli terhadap sesama, menumbuhkan rasa syukur yang tinggi karena keberadaan di alam yang serba kesulitan, dan merasakan adanya eksistensi pertolongan Allah menghadapi kegiatan yang sebelumnya merasa tidak mampu dilakukan. Kata Kunci :Perilaku Sosial, Kegiatan Diklatsar, Santri Social behavior is important for a person in social life, it shows the presence of behavior according to social demands to be accepted in society. Considerable attention to the development of social behavior shown by Institutions of Pesantren Daarut Tauhid, one of them in basic training activities aiming to shape basic character (Good and Strong), which are translated into social behavior. Therefore, this study faced to examine Pesantren Daarut Tauhid. The aim is to look for information on the process of implementation of basic training, supporting factors and inhibiting factors faced, until the social behavior of students (santri) is reflected in the activities of daily life and in society. In this research, researchers used a qualitative research method with a case study approach. For researchers used data collection techniques of observation, interviews, documentary studies, and literature studies. The results showed that the activities carried out for seven days and is mandatory for new students with a mechanism for the delivery of material good in theory, practice and extracting wisdom. Competence trainers involved in the activities of basic training is that the coach who had previously followed the coach education establishment (diktuktih). As for the facilities and infrastructure needed in basic training is tailored to the needs of the class materials or materials field. Intensity of attendance, delivery methods, competence of trainers, the availability of facilities and infrastructure, as well as correspondence between the time the activities of basic training is a contributing factor and inhibiting factors facing coaches and committee. Through a spiritual approach was played, as for the development of social behavior that is perceived students in activities This basic training is that it can regulate and control the behavior of students, foster sensitive and care for others, creates a sense of gratitude that high because of the existence in nature which is too difficult, and feel the existence of God's help to face the activities previously felt unable to do. Keywords: Social Behavior, Diklatsar, Santri |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/29065/1/S_SOS_1300728_Title.pdf http://repository.upi.edu/29065/2/S_SOS_1300728_Abstract.pdf http://repository.upi.edu/29065/3/S_SOS_1300728_Table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/29065/4/S_SOS_1300728_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/29065/5/S_SOS_1300728_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/29065/6/S_SOS_1300728_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/29065/7/S_SOS_1300728_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/29065/8/S_SOS_1300728_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/29065/9/S_SOS_1300728_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/29065/10/S_SOS_1300728_Appendix1.pdf http://repository.upi.edu/29065/11/S_SOS_1300728_Appendix2.pdf |