PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU TEMA GUNUNG MELETUS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PENANAMAN KARAKTER PESERTA DIDIK SMP

Melihat adanya kesenjangan antara pelaksanaan pembelajaran IPA di tingkat SMP dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi yang menyatakan bahwa pembelajaran IPA diajarkan secara terpadu. Kesenjangan tersebut terjadi karena kurangnya kemampuan pendidik untuk mer...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Zulaiha, Fanni (Author)
Format: Book
Published: 2013-11-07.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_2907
042 |a dc 
100 1 0 |a Zulaiha, Fanni  |e author 
245 0 0 |a PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU TEMA GUNUNG MELETUS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PENANAMAN KARAKTER PESERTA DIDIK SMP 
260 |c 2013-11-07. 
500 |a http://repository.upi.edu/2907/1/S_FIS_0902061_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2907/2/S_FIS_0902061_Abstract.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2907/3/S_FIS_0902061_Table_Of_Content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2907/4/S_FIS_0902061_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2907/5/S_FIS_0902061_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2907/6/S_FIS_0902061_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2907/7/S_FIS_0902061_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2907/8/S_FIS_0902061_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2907/9/S_FIS_0902061_Bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/2907/10/S_FIS_0902061_Appendix.pdf 
520 |a Melihat adanya kesenjangan antara pelaksanaan pembelajaran IPA di tingkat SMP dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi yang menyatakan bahwa pembelajaran IPA diajarkan secara terpadu. Kesenjangan tersebut terjadi karena kurangnya kemampuan pendidik untuk meramu suatu pembelajaran terpadu. Padahal menurut NSTA (National Science Teachers Association), guru-guru IPA sekolah menengah direkomendasikan memiliki kecenderungan interdisipliner pada sains (IPA) atau integrated science. Selain itu, pada wacana kurikulum 2013, ternyata pembelajaran IPA untuk tingkat SMP harus dilaksanakan secara terpadu. Penelitian ini menyelidiki hubungan antara implentasi pembelajaran terpadu terhadap hasil belajar siswa dan penanaman karakter siswa SMP. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah salah satu kelas VIII di sebuah SMP Negeri di kota Bandung yang dipilih secara random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa tes pilihan ganda terpadu untuk mengukur knowledge domain (domain I), lembar observasi aktivitas siswa untuk mengukur process of science domain (domain II), rubrik penilaian kreativitas untuk mengukur creativity domain (domain III), dan tes dilema moral untuk mengukur attitudinal domain (domain IV). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dan tertanamnya karakter pada siswa setelah diterapkannya pembelajaran terpadu model webbed pada tema gunung meletus. Peningkatan hasil belajar untuk knowledge domain (domain I) ini terlihat dari gain yang dinormalisasi sebesar 0,43 dengan kategori sedang. Pada process of science domain (domain II) terjadi peningkatan hasil belajar pada pertemuan pertama dan kedua, namun pada pertemuan ketiga terdapat penurunan hasil belajar. Berikut ini adalah profil kategori process of science domain setelah dilakukannya pembelajaran. Sebanyak 78% siswa dengan kategori baik, 15 % siswa dengan kategori cukup, dan 7% dengan kategori kurang. Sedangkan untuk creativity domain (domain III), peningkatan hasil belajar terlihat pada setiap pertemuannya. Profil kreativitas siswa untuk penilaian domain III yaitu 16% siswa dengan kategori baik, 45% siswa dengan kategori cukup dan 39% siswa dengan kategori kurang.. Profil karakter siswa setelah diterapkan pembelajaran terpadu model webbed dengan tema gunung meletus yaitu 87,09 % siswa memiliki moral knowing dan 74,19 % siswa memiliki moral feeling. Based on gap between the implementation of science teaching in junior high and Minister of National Education Number 22 2006 on content standards that states that learning science is integratedly. The disparity occurs because of the lack of of educators ability to formulate an integrated learning. According NSTA (National Science Teachers Association), science teacher in junior high school has a tendency to interdisciplinary science (IPA) or integrated science. Moreover, the discourse of the curriculum in 2013, turned science lesson for junior high schools should be implemented integratedly. Therefore, this research implemented an integrated learning at volcano theme that aimed to see student achievement and student character. The research used quasi experimental method with one group pretest-posttest design. The sample was one of the class VIII student numbers by 31 people. Data collection was performed using a multiple-choice test instrument for measuring domain knowledge (domain I), observation of student activity sheets to measure process of science domain (domain II), assessment rubric to measure creativity domain (domain III), and dilemma moral test to measure attitudinal domain (domain IV). The results showed that the implementation of integrated learning at volcano theme can improve student achievement based on a new taxonomy for science education and character profiles of students. Achievement for knowledge domain (domain I) is evident from the normalized gain of 0.43 with the medium category. In process of science domain (domain II) increasing achievement in the first and second meetings, but at the third meeting of the impairment of achievement. This is a profile of the category domain after the process of doing science learning. As many as 78% of students with a good category, 15% of students with enough categories, and 7% with less category. As for the creativity domain (domain III), improved learning outcomes seen in every meeting. Profile creativity domain III students for assessment is 16% of students with good category, 45% of students with enough category and 39% of students with less category. In attitudinal domain (domain IV), 87.09 % of students have a moral knowing and 74.19 % of students have a moral feeling. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a Program Studi Pendidikan Fisika 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/2907/ 
856 |u https://repository.upi.edu/2907  |z Link Metadata