KAJIAN STRUKTUR DAN ETNOPEDAGOGIK TRADISI NYALIN DI DESA SIDAMULYA KACAMATAN CISAGA KABUPATEN CIAMIS UNTUK BAHAN AJAR BAHASAN BUDAYA SUNDA DI SMA

• Main Author: Yanuariska, Yogi Yogaswara (Author)
• Format: Book
• Published: 2017-07-15.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/29622/1/T_BBS_1502295_Title.pdf; http://repository.upi.edu/29622/2/T_BBS_1502295_Abstract.pdf; http://repository.upi.edu/29622/3/T_BBS_1502295_Table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/29622/4/T_BBS_1502295_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/29622/5/T_BBS_1502295_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/29622/6/T_BBS_1502295_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/29622/7/T_BBS_1502295_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/29622/8/T_BBS_1502295_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/29622/9/T_BBS_1502295_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/29622/10/T_BBS_1502295_Appendix.pdf
• Keywords: BJ Ethics

Latar belakang penelitian ini adalah tradisi nyalin sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya, generasi muda kurang tertarik untuk mengenali tradisi nyalin, dan belum terungkapnya niali-niali kebaikan dalam tradisi nyalin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan 1) struktur (teks dan ko-teks) dan fungsi (konteks) tradisi nyalin di Desa Sidamulya Kecamatan Cisaga Kabupatén Ciamis, 2) ciri kelisanan yang tampak dalam tradisi nyalin di Desa Sidamulya Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis, 3) nilai etnopedagogik dalam tradisi nyalin di Desa Sidamulya Kecamatan Cisaga Kabupatén Ciamis, dan 4) implikasi hasil penelitian tradisi nyalin di Desa Sidamulya Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis untuk bahan ajar bahasan budaya Sunda di SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah paradigma kualitatif dalam kajian tradisi lisan. Hasil penelitiannya yang pertama, struktur tradisi nyalin yang mencakup tahapan tradisi nyalin, tatahar ngawengku gempungan, kukumpul, majang, jeung riungan, ngukusan, sanduk-sanduk, mitembeyan mipit paré, dan ngaarwahan. Unsur-unsur tradisi nyalin mencakup nama kegiatan, pelaku kegiatan, barang-barang dalam kegiatan, makanan dalam kegiatan, gerakan, tempat berlangsungnya kegiatan, dan waktu berlangsungnya. Teks dalam tradisi nyalin adalah kapamaliaan, dongeng, mantra, diksi dan ungkapan. Fungsi tradisi nyalin sebagai wujud rasa sukur pada Tuhan atas hasil panen yang didapat. Kedua, ciri Kelisanan dalam tradisi nyalin, yaitu pemikiran lisan, ekspresi lisan, dan naratif lisan. Ketig, nilai etnopedagogik dalam tradisi nyalin, yaitu pandangan hidup manusia dengan dirina, pandangan hidup manusia dalam lingkungan masyarakat, pandangan hidup manusia dengan alam, pandangan hidup manusa dengan Tuhan, manusia dalam mengejar kemajuan lahir dan kebahagiaan batin. Keempat, tradisi nyalin cocok dijadikan bahan pembelajaran bahasan budaya Sunda di SMA kelas XI. Kesimpulan dari penelitian ini, setelah diteliti secara struktur dan etnopedagogik memiliki nilai-niali luhur yang sudah ada di masyarakat sekaligus bisa dimanfaatkan sebagai teladan dalam bidang pendidikan formal dan kehidupan masyarakat umum. ;---The background of this research is nyalin tradition has begun to be abandoned by the community and the goodness values of nyalin tradition has not revealed yet. The purpose of this research is to describe 1) the structure (text and co-text) and function (context) of nyalin tradition in Sidamulya Village Cisaga subdistrict Ciamis Regency, 2) the oral characteristic that seen in nyalin tradition in Sidamulya Village cisaga subdistrict Ciamis regency, 3) the ethnopedagogic value in nyalin tradition in Sidamulya Village, Cisaga subdistrict, Ciamis Regency, 4) the implication of the result of the research of nyalin tradition in Sidamulya Village, Cisaga Subdistrict, Ciamis Regency, for Sundanese culture teaching materials in senior high school. The research method used is a qualitative paradigm in the study of oral tradition. The results of the research, firstly, namely the structure of the tradition that includes the stages of nyalin tradition, tatahar ngawengku gempungan, kukumpul, majang, jeung riungan, ngukusan, sanduk-sanduk, mitembeyan mipit paré, and ngaarwahan. The Elements of nyalin tradition include the activity's name, the performer, the goods, the food, the movement, the place, and the time it takes place. The texts in nyalin tradition are kapamaliaan, fairy tales, mantra, diction and expression. The function of nyalin tradition is as a form of sense of thanksgiving to God for the harvested results. Secondly, the oral characteristic in nyalin tradition, that is oral thought, oral expression, and oral narrative. Thirdly, the ethnopedagogic value in nyalin tradition, the View of human life on itself, the view of human life in the community, the view of human life with nature, the view of human life with the God, Human beings in the pursuit of birth and inner happiness. Fourthly, the nyalin tradition is suitable to be used as Sundanese culture teaching materials in senior high school class XI. The conclusion of this research, after being researced structurally and ethnopedagogic has noble values that already exist in the community at the same time can be used as an example in the field of formal education and public life.