PENGALAMAN ESTETIKA SISWA PADA KONSEP RANGKAIAN LISTRIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

• Main Author: syabani, ajeng nuriyah (Author)
• Format: Book
• Published: 2017-06-19.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/30032/1/S_KDSERANG_1305919_Title.pdf; http://repository.upi.edu/30032/2/S_KDSERANG_1305919_Table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/30032/3/S_KDSERANG_1305919_Abstrak.pdf; http://repository.upi.edu/30032/4/S_KDSERANG_1305919_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/30032/5/S_KDSERANG_1305919_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/30032/6/S_KDSERANG_1305919_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/30032/7/S_KDSERANG_1305919_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/30032/8/S_KDSERANG_1305919_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/30032/9/S_KDSERANG_1305919_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/30032/10/S_KDSERANG_1305919_Appendix.pdf
• Keywords: LB1501 Primary Education

ilmu pengetahuan namun lebih dari itu, belajar adalah sebuah pengalaman baru yang bukan hanya membuat siswa berpikir tetapi juga ikut merasakan segala hal yang pernah atau mungkin baru mereka alami. Pembelajaran terjadi ketika pikiran, perasaan, serta lika-liku pembelajarannya bersatu untuk membentuk suatu pengalaman. Pembelajaran seperti inilah yang jarang sekali terjadi, karena banyak orang yang kurang menghargai dan memahami betapa pentingnya ketiga aspek ini bersatu. Siswa hanya perlu merasakan sebuah pengalaman belajar yang membawa mereka masuk kedalam prosesnya. Jika hal ini mampu tercapai, maka hubungan yang terjalin antar siswa pun akan terbangun dengan sendirinya dan akan menciptakan sebuah pengalaman estetika. Maka dari itu pengalaman estetika pada pembelajaran IPA penting untuk direalisasikan, dengan membiarkan siswa untuk mencoba secara langsung serta merasakan bagaimana pembelajaran rangkaian listrik itu mereka jalani akan menciptakan suasana belajar yang sangat indah dan bermakna bagi siswa, akan banyak hal-hal baru yang mereka temukan baik itu hal yang positif maupun negatif. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pendidikan. Tujuan dari studi kasus pendidikan ini ialah menyediakan pertimbangan atau perkiraan untuk meningkatkan suatu tindakan agar dapat menutupi kesenjangan. Dengan value peneliti bisa meningkatkan pertimbangan dan pemahaman peneliti tentang proses pembelajaran, tujuannya adalah untuk memaknai proses pembelajaran. Melalui pengalaman estetika, akan merubah pembelajaran menjadi sebuah pengalaman belajar yang dijalani siswa, dari sini dapat diketahui bahwa merubah pembelajaran menjadi sebuah pengalaman belajar dirasa lebih tepat untuk membuat siswa belajar.