PENGEMBANGAN NILAI KEPEDULIAN WARGA NEGARA MELALUI GERAKAN PEDULI LINGKUNGAN DI KELURAHAN CIGERELENG KECAMATAN REGOL KOTA BANDUNG : Studi Kasus Pada Komunitas Kami Kawasan Bersih "Kakasih"

• Main Author: Anugrawati, Reihana Samya (Author)
• Format: Book
• Published: 2017-01-31.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/30212/1/T_PKn_1402985_Title.pdf; http://repository.upi.edu/30212/2/T_PKn_1402985_Abstract.pdf; http://repository.upi.edu/30212/3/T_PKn_1402985_Table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/30212/4/T_PKn_1402985_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/30212/5/T_PKn_1402985_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/30212/6/T_PKn_1402985_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/30212/7/T_PKn_1402985_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/30212/8/T_PKn_1402985_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/30212/9/T_PKn_1402985_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/30212/10/T_PKn_1402985_Appendix.pdf
• Keywords: H Social Sciences (General); HT Communities. Classes. Races

Rendahnya kepedulian warga negara terhadap permasalahan lingkungan terutama masalah sampah kian mengkhawatirkan. Permasalahan lingkungan akan terkait dengan moral dan perilaku manusia, sehingga pengembangan kepedulian warga negara (civic mindedness) diperlukan guna membantu penyelesaian masalah tersebut. Kepedulian warga negara sebagai salah satu karakter dari kebajikan kewarganegaraan (civic virtue) perlu terus dibina agar mampu menjadikan warga negara yang baik dan cerdas (good and smart citizen). Pengembangan dimensi kebajikan kewarganegaraan merupakan landasan bagi pengembangan partisipasi warga negara (civic participation) sebagai tujuan akhir dari pendidikan kewarganegaraan (civic education) yang tidak hanya dibina di sekolah namun dapat di lakukan di lingkungan masyarakat maupun komunitas. Ada harapan dengan dikembangkannya kepedulian warga negara ini akan membawa perubahan kepada tatanan sosial masyarakat yang lebih positif dan berdampak luas. Masalah ini dikaji untuk mendeskripsikan nilai kepedulian warga negara yang dapat dikembangkan melalui gerakan kepedulian lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur. Lokasi penelitian adalah di lingkungan RW 09 Kelurahan Cigereleng Kecamatan Regol Kota Bandung, dimana komunitas Kami Kawasan Bersih "Kakasih" berada. Subjek penelitian meliputi pembina, ketua, pengurus, dan anggota Kakasih serta tokoh masyarakat dan warga. Hasil penelitian menunjukkan; (1) beberapa faktor yang melatar belakangi pengembangan nilai kepedulian warga negara oleh komunitas Kakasih melalui gerakan peduli lingkungan diantaranya faktor kepribadian, sistem kepercayaan, rasa memiliki dan faktor demografi, (2) pengembangan nilai kepedulian warga negara dilakukan melalui berbagai gerakan yang dilakukan oleh komunitas Kakasih bersama warga diantaranya gerakan rutin, gerakan insidental, gerakan inovatif, gerakan istimewa. (3) kemanfaatan pengembangan nilai kepedulian warga negara tertuju kepada perwujudan kondisi masyarakat yang lebih bajik atau beradab, sehingga ketika kebajikan kewarganegara telah dibina dengan baik maka partisipasinya sebagai warga negara dalam tanggung jawabnya kepada bangsa dan negaranya akan baik pula. Adapun kemampuan untuk pengembangan kepedulian warga negara yang dimiliki oleh komunitas Kakasih ialah adanya karakter rukun atau "guyub" yang dimiliki oleh warga, namun yang terpenting adanya keinginan atau "kahayang" sebagai titik awal untuk bergerak dalam upaya pengembangan nilai kepedulian warga negara. Terdapat beberapa rekomendasi yang ditawarkan ialah (1) perlunya menjaga komitemen atas gerakan-gerakan yang ada dan terlaksana oleh berbagai komunitas, (2) perlunya dukungan dari pemerintah dan kalangan akademisi, (3) perlunya penelitian lanjutan mengenai berbagai karakter lain dalam upaya pembinaan kebajikan kewarganegaraan. ---------- Low concern of citizens towards environmental problems, especially the problem of waste increasingly worried about. Environmental problems will be related to moral and human behavior, so the development of civic mindedness is required to assist in resolving the issue. Civic mindedness as one of the characters of the civic virtue could be nurtured in order to be able to make a good and smart citizen. The development dimension of civic virtue is the foundation for the development of civic participation as the ultimate goal of civic education is not only fostered in school but can be done in the community and the community. There was hope with concern the development of civic mindedness will bring changes to the social order that is more positive and far-reaching. This problem was studied to describe the value of civic mindedness who can be developed through environmental awareness movement. This study used a qualitative approach with case study method. Data collected through interviews, observation, documentation studies and literature studies. The research location is in Rukun Warga (RW) 09 Kelurahan Cigereleng Kecamatan Regol kota Bandung, where communities Kami Kawasan Bersih "Kakasih" is located. Subjects of research include builder, chairman, board and members of Kakasih, also community leaders and citizens. Research results show; (1) some of the background factors development of value civic mindedness by the community Kakasih through environmental movement including personality, belief systems, sense of belonging and demographic factors, (2) the development of value concerned citizens through various movements by community Kakasih together with the people including routine movement, incidental movement, innovative movement, and special movement. (3) the benefit of the development of value civic mindedness directed towards the realization of the conditions of society more virtues or civilized, so when civic virtue already fostered fine then civic participation as their responsibility to the nation and the country would be good also. The ability to develop civic mindedness by the community Kakasih is their character of harmony or "guyub" owned by the people, but most importantly the willingness or "kahayang" as a starting point to move in the development of the value of civic mindedness. There are some of the recommendations offered are (1) the need to maintain the commitments on movements of existing and implemented by communities, (2) the need for support from government and academician, (3) the need for further research on a variety of other characters for enhancing the virtues of citizenship.