DESAIN DIDAKTIK PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA TERHADAP KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS PADA MATERI PERSEGI PANJANG UNTUK SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini mengkaji mengenai kemampuan abstraksi matematis siswa kelas III SD. Materi yang dipilih pada penelitian ini adalah persegi panjang. Penelitian dilakukan karena rendahnya kemapuan abstraksi yang dimiliki oleh siswa. Hal ini karena kemampuan matematis sangat dibutuhkan siswa terutama da...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2017-06-29.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini mengkaji mengenai kemampuan abstraksi matematis siswa kelas III SD. Materi yang dipilih pada penelitian ini adalah persegi panjang. Penelitian dilakukan karena rendahnya kemapuan abstraksi yang dimiliki oleh siswa. Hal ini karena kemampuan matematis sangat dibutuhkan siswa terutama dalam melakukan pemecahan masalah. Untuk meningkatkan kemampuan abstraksi matematis siswa pada materi persegi panjang, guru menggunakan pembelajaran etnomatetika Sunda (PES). PES yaitu pembelajaran matematika dengan menggunakan budaya Sunda. Teori yang mendukung penelitian adalah teori kontruktivisme dari Vygotsky dan teori belajar Van Hiele terkait materi persegi panjang. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan abstraksi matematis siswa pada materi persegi panjang dengan menggunakan PES. Hal ini agar tidak terjadi LO lagi pada materi persegi panjang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Didactical Design Research (DDR). DDR terdiri atas tiga tahapan yaitu antisipasi desain didaktik (ASD), analisis metapedadidaktik (AM), dan analisis retrosfektif (AR). Pada awal penelitian, peneliti melakukan tes LO untuk mengetahui kesulitan siswa. Selanjutnya peneliti menyususn desain didaktis awal (DDA) berdasarkan LO yang didapatkan dengan menggunakan PES. Setelah menganalisis data, maka peneliti menyusun revisi desain didaktis (RDD) berdasarkan LO yang masih muncul saat DDA. LO yang muncul saat melakukan tes yaitu siswa tidak mengetahui sifat-sifat persegi panjang dan lupa cara menghitung luas daerah persegi panjang. Pada saat DDA, LO yang masih muncul yaitu siswa masih kesulitan menyebutkan sifat-sifat persegi panjang. Setelah melakukan RDD terlihat siswa sudah mampu memahami materi persegi panjang. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan desain didaktis PES dapat meningkatkan kemampuan abstraksi matematis siswa pada materi persegi panjang. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/30524/1/S_KDSERANG_1305627_Title.pdf http://repository.upi.edu/30524/2/S_KDSERANG_1305627_Abstract.pdf http://repository.upi.edu/30524/3/S_KDSERANG_1305627_Table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/30524/4/S_KDSERANG_1305627_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/30524/5/S_KDSERANG_1305627_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/30524/6/S_KDSERANG_1305627_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/30524/7/S_KDSERANG_1305627_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/30524/8/S_KDSERANG_1305627_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/30524/9/S_KDSERANG_1305627_bibliography.pdf http://repository.upi.edu/30524/10/S_KDSERANG_1305627_Appendix.pdf |