OPERASI MILITER CITADEL: KAJIAN MENGENAI STRATEGI JERMAN DALAM PERTEMPURAN MELAWAN UNI SOVIET DI KURSK TAHUN 1943

Skripsi ini berjudul "Operasi Militer Citadel: Kajian mengenai Strategi Jerman dalam Pertempuran melawan Uni Soviet di Kursk Tahun 1943", mengkaji tentang strategi Jerman dalam Perang Dunia II di Eropa khususnya pertempuran Kursk di Ukraina. Awal dari Perang Dunia II di Eropa ditandai deng...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hikmat, Muhammad Nabil (Author)
Format: Book
Published: 2015-01-31.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Skripsi ini berjudul "Operasi Militer Citadel: Kajian mengenai Strategi Jerman dalam Pertempuran melawan Uni Soviet di Kursk Tahun 1943", mengkaji tentang strategi Jerman dalam Perang Dunia II di Eropa khususnya pertempuran Kursk di Ukraina. Awal dari Perang Dunia II di Eropa ditandai dengan Serbuan Jerman ke Polandia pada tanggal 1 September 1939. Pada awal Perang Dunia II Jerman dan Uni Soviet mengadakan perjanjian rahasia yang disebut dengan Pakta Ribbentrop - Molotov yang menyepakati tidak akan adanya peperangan antara kedua belah pihak. Jerman melanggar perjanjian itu dan menyerbu Uni Soviet atas dasar latar belakang sejarah dan perbedaan Ideologi dengan dilakukannya Operasi Barbarossa. Dalam upaya menguasai Uni Soviet, Jerman menemui kendala ketika kalah dalam pertempuran Stalingrad tahun 1942, dan peristiwa itu merupakan kekalahan pertama Jerman melawan Uni Soviet dalam Perang Dunia II di Front timur. Paska kekalahan tersebut, Uni Soviet mengambil inisiatif menyerang dan memukul Jerman hingga menciptakan garis pertahanan yang baru. Garis pertahanan itu membentuk suatu tonjolan ke arah garis pertahana Jerman yang disebut dengan tonjolan Kursk. Di wilayah Kursk tersebut terdapat kekuatan Uni Soviet sebesar seperlima dari jumlah Tentara Merah dan Jerman berencana menyerang tonjolan tersebut dengan sebuah penyerangan lewat operasi militer Citadel yang merupakan pertempuran tank terbesar sepanjang sejarah Perang Dunia II. Melalui penelitian ini penulis mencoba menelusuri "Bagaimana Strategi Jerman dalam Pertempuran Kursk tahun 1943". Data-data yang dibutuhkan untuk menyusun skripsi ini berasal dari masa lampau, maka metode yang digunakan adalah metode historis. Selain metode historis penulis juga menggunakan pendekatan interdisipliner, diantaranya ilmu politik dan sosiologi. Konsep dari ilmu politik yang digunakan adalah teori perang dan Strategi. Sedangkan konsep dari ilmu sosiologi yang digunakan adalah teori konflik. Adapun teknik penelitian yang digunakan yaitu studi kepustakaan. Berdasarkan hasil kajian, penulis memperoleh temuannya bahwa telah terjadi pengunduran operasi penyerangan Jerman, hal itu menyebabkan semakin kuatnya pertahanan yang dibangun Uni Soviet di Kursk, jumlah pasukan yang dikerahkan Jerman untuk menyerang Kursk lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang dikerahkan oleh pihak Uni Soviet, terlalu ikut campurnya Hitler dalam setiap hal teknis yang harus diambil di lapangan, serta hilangnya unsur kejutan dari serangan Jerman tersebut. Strategi Jerman dalam operasi Citadel itu sebenarnya tepat, hanya saja pengunduran waktu serangan dan jumlah pasukan Uni Soviet yang sangat besar menjadi kendala dalam menjalankan operasi tersebut. Operasi Citadel di Kursk dapat dikatakan kurang berhasil karena pihak Jerman tidak mampu merebut wilayah Kursk, walaupun sebenarnya Uni Soviet menderita lebih banyak kerugian berupa jumlah pasukan dan alat perang bila dibandingkan dengan Jerman.----------The title of this thesis is "Citadel Military Operation: Investigation of Germany's Strategy on the battle against Uni Soviet in Kursk at 1943", investigated about Germany's strategy on World War II in Europe especially about the battle of Kursk in Ukraine. The beginning of World War II was mark with Germany invasion to Poland at September 1 st 1939. In the beginning of World War II Germany and Uni Soviet made a secret agreement which is called Molotov-Ribbentrop Pact which is an agreement that both country would not gonna attack each other. Germany violated the agreement and attacked Uni Soviet with history and differences ideology as a back ground started with Barbarosa Operation. On the effort to have a control over Uni Soviet, Germany got an obstacle on the Stalingard Battle at 1942, and that was Germany first defeated against Uni Soviet on the World War II in Easta wruern Front. After the defeated, Uni Soviet took an inisiative to invade and defeat Germany until they created a new defense line. The shape of the defense line was like a bump towards Germany's defense line which is called The Kursk Salient. Inside the Kursk region there is one fifth Uni Soviet power from Red Army and Germany has a plan to attack the salient with Citadel Military Operation which is the biggest tank battle in the history of World War II. Within this research a writer would like to try found out "How are Germany strategy in the Battle of Kursk at 1943". Data from the past is needed to arrange this thesis, so historical method was used in this research. beside of historical method a writer used interdisciplie method, contains of political science and sociology. The concept used from political science were War and Strategy concept.and the concept used from sociology was the conflict theory. Methodology of this research was literature study. The nature of this investigation are, a writer found out that there's a withdrawal of Germany military operation, that made Uni Soviet defense in Kursk stronger, Germany used lesser troops to attack rather than Uni Soviet troops. Hitler intervention on every technical decision on the battle, and Germany loose the substance shock from the attack. Germany's Strategy on the Citadel Operation was actually on point, but the withdarawal time of attack and the large amount of Uni Soviet troops were the main obstacle throughout the operation. We can conclude that Citadel Operation in Kursk was unsucsessful because Germany failed to took Kursk region, eventhough Uni Soviet loosing more of troops and war equipment compare to Germany loss.
Item Description:http://repository.upi.edu/31395/1/S_SEJ_0807002_Title.pdf
http://repository.upi.edu/31395/2/S_SEJ_0807002_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/31395/3/S_SEJ_0807002_Table_of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/31395/4/S_SEJ_0807002_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/31395/5/S_SEJ_0807002_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/31395/6/S_SEJ_0807002_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/31395/7/S_SEJ_0807002_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/31395/8/S_SEJ_0807002_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/31395/9/S_SEJ_0807002_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/31395/10/S_SEJ_0807002_Appendix.pdf