ANALISIS KORELASI PENURUNAN INTENSITAS SINAR KOSMIK (FORBUSH DECREASE) TERKAIT DENGAN LONTARAN MASSA KORONA (CME). FLARE, DAN PARAMETER DI MEDIUM ANTARPLANET LAINNYA

Sinar kosmik memiliki peranan yang penting bagi bumi diantaranya mengakibatkan ionisasi dilapisan ionosfer dan juga berpengaruh terhadap instrumen elektronik satelit. Dalam penelitian ini dikaji penurunan intensitas sinar kosmik lebih dari 3 % dengan durasi kurang dari satu hari yang disebut Forbush...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Asri, Yoana Nurul (Author)
Format: Book
Published: 2013-11-18.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Sinar kosmik memiliki peranan yang penting bagi bumi diantaranya mengakibatkan ionisasi dilapisan ionosfer dan juga berpengaruh terhadap instrumen elektronik satelit. Dalam penelitian ini dikaji penurunan intensitas sinar kosmik lebih dari 3 % dengan durasi kurang dari satu hari yang disebut Forbush decrease (Fd). Fd ini diidentifikasi penyebabnya dari Coronal Mass Ejection (CME). CME yang dimaksud ialah CME halo dengan kemungkinan terbesar untuk sampai ke bumi. Untuk melihat seberapa besar kontibusi terhadap Fd, yang pertama kali dilakukan adalah membuat koefisien korelasi antara Fd dengan kecepatan CME halo, lalu Fd dengan keberadaan flare serta Fd dengan keberadaan parameter yang berpengaruh dalam perambatannya menuju bumi yaitu awan magnet, gelombang kejut, dan medan magnet antarplanet. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa keberadaan flare memperlihatkan koefisien korelasi lebih baik saat disertai flare yaitu sebesar 0,41 dibandingkan tanpa flare sebesar 0,11 begitu pula dengan keberadaan awan magnet diperoleh koefisien korelasi lebih baik saat disertai awan magnet sebesar 0,53 dan tanpa awan magnet sebesar 0,37. Namun keberadaan gelombang kejut malah membuat koefisien korelasi lebih baiknya saat tanpa disertai gelombang kejut sebesar 0,61 dibandingkan disertai gelombang kejut sebesar 0,35. Koefisien korelasi yang lebih baik ini menandakan bahwa parameter itulah yang lebih dapat memberikan pengaruh terhadap besarnya Fd. Medan magnet antarplanet pun menunjukkan pengaruh badai geomagnet secara minor terhadap besarnya Fd. Perbandingan kejadian Fd disertai keberadaan flare, awan magnet, dan gelombang kejut secara bersamaan memperlihatkan koefisien korelasi yang lebih baik sebesar 0,53 dibandingkan dengan seluruh kejadian Fd sebesar 0,38. Rata-rata besarnya Fd dengan CME halo yang disertai flare sebesar 6,3 % dan tanpa flare sebesar 6,2 %, disertai awan magnet sebesar 7,2 % dan tanpa awan magnet 5,8 %, serta disertai gelombang kejut sebesar 6,1 % dan tanpa gelombang kejut 6,7 %. Kata kunci : CME halo, flare, dan Forbush decrease
Item Description:http://repository.upi.edu/3161/1/S_FIS_0909043_Title.pdf
http://repository.upi.edu/3161/2/S_FIS_0909043_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/3161/3/S_FIS_0909043_Table%20of%20Content.pdf
http://repository.upi.edu/3161/4/S_FIS_0909043_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/3161/5/S_FIS_0909043_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/3161/6/S_FIS_0909043_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/3161/7/S_FIS_0909043_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/3161/8/S_FIS_0909043_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/3161/9/S_FIS_0909043_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/3161/10/S_FIS_0909043_Appendix.pdf