PENGARUH SELF-CONTROL DIET, MOTIVASI BERLATIH WAKTU LUANG, DAN PENGETAHUAN KEBUGARAN TERKAIT KESEHATAN TERHADAP AKTIVITAS JASMANI, SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KEBUGARAN KARDIOVASKULAR DAN INDEKS MASSA TUBUH MAHASISWI PGSD-UPI SUMEDANG

Intervensi aktivitas jasmani (AJ) dibutuhkan bagi semua kelompok usia (USDHHS, 2000), sementara para mahasiswi di Indonesia tetap memperlihatkan tingkat AJ yang rendah yang membutuhkan intervensi AJ yang lebih efektif. Studi ini bertujuan untuk mengkaji prediktor AJ dikalangan para mahasiswi prodi k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dinangsit, Dinar (Author)
Format: Book
Published: 2017-09-07.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_31691
042 |a dc 
100 1 0 |a Dinangsit, Dinar  |e author 
245 0 0 |a PENGARUH SELF-CONTROL DIET, MOTIVASI BERLATIH WAKTU LUANG, DAN PENGETAHUAN KEBUGARAN TERKAIT KESEHATAN TERHADAP AKTIVITAS JASMANI, SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KEBUGARAN KARDIOVASKULAR DAN INDEKS MASSA TUBUH MAHASISWI PGSD-UPI SUMEDANG 
260 |c 2017-09-07. 
500 |a http://repository.upi.edu/31691/1/D_POR_1302922_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/31691/2/D_POR_1302922_Table_of_Content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/31691/3/D_POR_1302922_Abstract.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/31691/4/D_POR_1302922_Chapter%201.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/31691/5/D_POR_1302922_Chapter%202.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/31691/6/D_POR_1302922_Chapter%203.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/31691/7/D_POR_1302922_Chapter%204.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/31691/8/D_POR_1302922_Chapter%205.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/31691/9/D_POR_1302922_Bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/31691/10/D_POR_1302922_Appendix.pdf 
520 |a Intervensi aktivitas jasmani (AJ) dibutuhkan bagi semua kelompok usia (USDHHS, 2000), sementara para mahasiswi di Indonesia tetap memperlihatkan tingkat AJ yang rendah yang membutuhkan intervensi AJ yang lebih efektif. Studi ini bertujuan untuk mengkaji prediktor AJ dikalangan para mahasiswi prodi kelas PGSD UPI Kampus Sumedang, mencakup self control diet (SC-D), pengetahuan kebugaran terkait kesehatan (PKTK), motivasi berlatih waktu luang (MBWL), dan hubungannya dengan kebugaran kardiovaskular (KK) dan indeks massa tubuh (IMT). Studi ini menerapkan pendekatan cross-sectional, sebuah sampel acak berstrata 206 mahasiswi PGSD, dan analisis regresi majemuk dan analisis jalur. Data diperoleh dengan menggunakan skala self control diet, skala motivasi berlatih waktu luang, tes pengetahuan kebugaran terkait kesehatan, dan IPAQ bentuk pendek yang diisi sendiri. Kesemua instrumen itu diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Tes kebugaran kardiovaskular menggunakan tes lari 2,4 km dan IMT dihitung berdasarkan rumus (BB/TB2). Koefisien reliabilitas dari SC-D dan MBWL cukup tinggi, masing-masing 0,80 dan 0,84. Tes PKTK termasuk validitas isi. Keseluruhan tes PKTK menunjukkan indeks deskriminikasi yang cukup baik (0,25 - 0,80 ) dan tingkat kesulitan (0,20-0,85). Studi ini mengungkap intensitas AJ para mahasiswi agak rendah, sementara mayoritas menunjukkan kebugaran kardiovaskular yang rendah, serupa dengan penguasaan PKTK yang rendah pula. Analisis regresi majemuk menunjukkan PKTK (b3 = 63,697) berkontribusi tertinggi terhadap AJ dibandingkan dengan SC-D dan MBWL. Korelasi antara AJ dan KK tinggi ( r= -0,9006), tetapi korelasi antara AJ dam IMT rendah dan tidak signifikan ( r = -0,038). Analisis jalur menunjukkan kontribusi SC-D dan PKTK terhadap MWBL adalah masing-masing 0,526 dan 0,296. Tetapi MBWL berkontribusi langsung 0,706 terhadap AJ. Temuan ini mengisyaratkan bahwa SC-D, PKTK dan MBWL merupakan prediktor AJ, tetapi PKTK lebih kuat sebagai prediktor AJ. Karena itu PKTK perlu dibina dan dipelajari sejak SD agar terjadi faktor efek bawaan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Namun motivasi tetap merupakan penggerak untuk mewujudkan dan mempertahankan perilaku sehat jangka panjang. AJ merupakan faktor dominan untuk memperoleh derajat kebugaran kardiovasular yang memadai, tetapi AJ tidak berkontribusi signifikan terhdap IMT yang berarti IMT merupakan sebuah masalah yang kompleks, dipengaruhi oleh sejumlah faktor.----------- Physical activity (PA) interventions are needed at all age groups (USDHHS, 2000), while female college students in Indonesia still continue to exhibit a poor level of PA which calls for more effective PA interventions. This study is aimed to explore some predictors of PA amongst female students of Teacher Education for Primary Education (TEFPE) in UPI Sumedang, including self control on diet (SC-D), health related fitness knowledge (HRFK), and free time motivation (FTM), and its relation with cardiovascular fitness (CVF) and body mass index (BMI). This study applied cross-sectional approach, a stratified random sample of 206 female students of TEFPE, and multiple regression analysis, and path analysis, while data are obtained by using SC-D scale (Grasmick et al. 1983), FTM scale (Baldwin & Caldwel, 2001), HRFK test (Smart fit), and International Physical Activity Questionnaire-Short Form (IPAQ-Short Form) self report, in which each instrument has been adapted to Indonesian version. CVF is measured by Cooper Test on running 2,4 Km, and status of BMI is obtained by applying formula (BW/BH2).The coeficient reliability (Cronbach-alpha) of SC-D scale and FTM scale is fairly high, .80 and ,84 respectively, while HRFK test has been validated, and belongs to content validity. The whole HRFK's test items (40 items) showed fairly good of its discrimination index (0,25 - 0,80 ) and level of difficulty (.20 - .85). This study revealed that female students' intensity of PA is quite low (vigorous = 13.1%; moderate= 40.80%; light = 46.10% ), while the mayority (95%) possess a very poor of cardiovascular fitness, similar with the acquisition of HRFK (average 50%). A multiple regression analysis showed that HRFK (b3= 63.697) gave the highest and significant contribution to PA compared with SC-D (b1=25.086), and FTM (b2= 7.055). Further, the correlation between PA and CVF is fairly high (r= -0,906 p< .05), but the correlation between PA dan BMI is low and unsignificant (r= -.038). The path analysis shows the contribution of SC-D and HRFK to FTM is .526 and . 296 respectively. But FTM give a high contribution to PA, namely .706. This finding sugest that SC-D, HRFK, and FTM is a predictor of PA behavior, but HRFK is more powerful as predictor of PA, so HRFK should be nurtured and learned since primary education in order to maintain "a carry over effect" along a life span, a healthy and active life style amongst students. But free time motivation should be generated as "driving force" to realize and sustain a long terms of healthy behavior. PA is predominant factor to gain an approriate degree of CVF but PA has unsignificant contribution to BMI, which mean that BMI is a compelex problem that affected by many factors, such as genetic and diet behaviors. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a R Medicine (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/31691/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/31691  |z Link Metadata