JAMUR SEBAGAI GAGASAN BERKARYA KRIYA KERAMIK DALAM BENTUK CANDELABRA

• Main Author: Panjaitan, Theresia J. (Author)
• Format: Book
• Published: 2017-10-16.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/33151/1/S_SRP_1306961_Title.pdf; http://repository.upi.edu/33151/2/S_SRP_1306961_Abstract.pdf; http://repository.upi.edu/33151/3/S_SRP_1306961_Table_Of_Content.pdf; http://repository.upi.edu/33151/4/S_SRP_1306961_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/33151/5/S_SRP_1306961_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/33151/6/S_SRP_1306961_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/33151/7/S_SRP_1306961_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/33151/8/S_SRP_1306961_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/33151/9/S_SRP_1306961_Bibliography.pdf
• Keywords: N Visual arts (General) For photography, see TR; NB Sculpture

Candelabra berbentuk jamur merupakan karya kriya yang memanfaatkan keramik yang dipadukan dengan menggunakan kayu. Berangkat dari sebuah bentuk jamur lingzhi atau supa sinduk (Jawa Barat) yang kemudian bertransformasi menjadi sebuah wadah yang dapat dimanfaatkan sebagai wadah lilin atau lebih dikenal dengan nama Candelabra. Penciptaan karya bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui (1) pengembangan jamur sebagai gagasan dalam berkarya Kriya Keramik dalam bentuk Candelabra; (2) visualisasi jamur sebagai gagasan dalam berkarya Kriya Keramik dalam bentuk Candelabra. Penciptaan karya dilakukan karena kemajemukan karya keramik di masyarakat sehingga membatasi pengetahuan terhadap karya kriya keramik. Adapun tahapan dalam proses penciptaan yaitu dimulai dari mencari dan menemukan ide/ gagasan, kemudian dilanjutkan ke tahap observasi dan eksperimen, pengumpulan alat dan bahan baik itu dari segi pengetahuan maupun dari kekaryaan, proses berkarya hingga menghasilkan karya itu sendiri. Dengan memanfaatkan pengolahan unsur-unsur dan prinsip-prinsip estetika dapat menghasilkan karya keramik dengan sentuhan nilai seni yang lebih artistik, sehingga meningkatan mutu dari pemanfaatan tanah liat dapat dimaksimalkan. Karya yang dihasilkan berjumlah empat buah yang terdiri dari tiga buah candelabra yang ditempatkan pada sebuah base dan sepasang candelabra yang digantung. Dari hasil penciptaan ini, dapat disimpulkan bahwa (1) pengembangan jamur sebagai gagasan dalam berkarya Kriya Keramik dalam bentuk Candelabra dapat menghasilkan bentuk baru yang kreatif dari bentuk-bentuk yang sudah ada sebelumnya; (2) penciptaan karya yang terbuat dari keramik dapat dipadukan dengan bahan lain seperti kayu; (3) penggunaan teknik pijit sangat tepat sebagai teknik dalam proses penciptaan karya. Berdasarkan hasil penciptaan, penulis merekomendasikan adanya pengolahan bentuk yang berbeda seperti mengganti material kayu dengan menggunakan tanah liat yang sama seperti jamur. Jadi, pemanfaatan kayu asli diganti dengan menggunakan tanah liat yang dibentuk menyerupai kayu. Selain itu, pengembangan desain dengan mengubah habitat jamur yang semula menempel pada kayu diganti menjadi menempel pada benda-benda seperti jerami yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Perubahan desain pada jamur juga penulis rekomendasikan. Penggunaan jamur lingzhi diganti dengan jenis jamur lainnya seperti jamur kuping yang masih memiliki kemiripan bentuk dengan jamur lingzhi atau jamur merang yang bentuknya berbeda dengan jamur lingzhi. Pemanfaatan lampu listrik menggantikan pemanfaatan lilin dapat dijadikan alternatif lain dalam pengembangan desain selanjutnya.;---Candelabra in the form of mushroom is a craft that utilizes ceramics combined with wood. Started from the shape of lingzhi mushroom or supa sinduk (West Java) which transformed into a cup that can be used as a candle container or better known as Candelabra. The creation of the craft aims to describe and know (1) the development of mushrooms as an idea in the work of ceramic work or craft in the form of Candelabra; (2) mushroom visualization as an idea in the work of ceramic work in Candelabra-shaped. The creation of the work is done because of the plurality of ceramic works in the community thus limiting the knowledge of the ceramic craft work. The stages in the creation process that starts from searching and finding ideas, then continued to observations and experiments, collection of tools and materials both in terms of knowledge and from work, the process of work to produce the work it self. By utilizing the processing of elements and aesthetic principles could produce a ceramic work with a touch of artistic value that is more artistic, so that the quality of the utilization of clay can be maximized. The resulting work consists of four pieces consisting of three candelabra placed on a base and a pair of hanging candelabra. From the results of this creation, can be concluded that (1) the development of mushrooms as an idea in the work of ceramic crafts in Candelabra form can produce a more creative new form compared to the pre-existing forms; (2) the creation of works made of ceramics can be combined with other materials such as wood; (3) the use of massage techniques is very appropriate as a technique in the process of creating works. Based on the results of the creation, the authors recommend the existence of different forms of processing, such as replacing wood materials using the same clay as mushrooms. So, the utilization of the original wood is replaced by using clay formed like wood. In addition, the design development by changing the mushroom habitat that was originally attached to the wood was changed to stick to objects such as straw made of burned clay. The design changes to mushrooms are also authors recommend. The use of lingzhi mushrooms is replaced with other types of mushrooms such as ear mushrooms that still have shape resemblance with lingzhi mushrooms or merang mushroom that shape differently with lingzhi mushrooms. Utilization of electric lamp to replace the use of candles can be used as another alternative in the development of the next design.