APLIKASI BIONUTRIEN S267 DAN P251 SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI VARIETAS SAMIUN (Oryza sativa L.)

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh bionutrien S267 pada berbagai dosis serta uji pontensi dosis optimum bionutrien S267 terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman padi (Oryza Sativa L.) varietas samiun dengan penambahan bionutrien P251 sebagai tambahan hara tanah. Tujuan dari penelitian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Anggriani, Salariah (Author)
Format: Book
Published: 2017-10-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh bionutrien S267 pada berbagai dosis serta uji pontensi dosis optimum bionutrien S267 terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman padi (Oryza Sativa L.) varietas samiun dengan penambahan bionutrien P251 sebagai tambahan hara tanah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bonutrien S267 pada berbagai dosis dan mengetahui potensi dosis optimum bionutrien S267 terhadap laju pertumbuhan, hasil panen tanaman padi, kadar klorofil, serta ukuran stomata daun. Penelitian yang dilakukan ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap optimasi dan tahap aplikasi dosis optimum bionutrien S267. Optimasi bionutrien S267 menggunakan variasi dosis 3 mL/L, 4 mL/L, 5 mL/L, 6 mL/L, 7 mL/L, serta ditambahkan kelompok tanaman kontrol positif dengan penambahan pupuk urea sebagai pembanding. Hasil penelitian tahap optimasi menunjukan bahwa laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelompok tanaman kontrol, sebesar 0,1252 minggu-1. Dosis optimum bionutrien S267 untuk tanaman padi adalah 4 mL/L dengan menghasilkan gabah basah, gabah kering, dan berat 1000 butir gabah secara berurutan yaitu, 0,4932 Kg/m2, 0,3739 Kg/m2, dan 26,3745 gram. Sedangkan kelompok tanaman kontrol menghasilkan gabah basah, gabah kering, dan berat 1000 butir gabah secara berurutan yaitu, 0,3299 Kg/m2, 0,2331 Kg/m2, dan 30,9214 gram. Kadar klorofil tertinggi terjadi pada kelompok tanaman dosis 7 mL/L dengan kadar klorofil a sebesar 23,756 mg/L (kontrol 21,371 mg/L) dan klorofil b sebesar 14,874 mg/L (kontrol 9,852 mg/L). Ukuran stomata daun tanaman dosis 4 mL/L memiliki panjang rata-rata sebesar 14,48 µm (kontrol 15,55 µm), lebar rata-rata sebesar 2,43 µm (kontrol 2,33 µm), dan pembukaan rata-rata 1,10 µm (kontrol 1,11 µm). Sementara itu, hasil penelitian tahap aplikasi dosis optimum bionutrien S267 menunjukan bahwa dengan penambahan bionutrien S267 dosis optimum dapat meningkatkan kadar klorofil dengan kadar klorofil a sebesar 21,163 mg/L (kontrol 20,122 mg/L) dan klorofil b sebesar 9,171 mg/L (kontrol 8,185 mg/L). Ukuran stomata daun tanaman dosis optimum memiliki panjang sebesar 20 µm (kontrol 15 µm), lebar sebesar 3,33 µm (kontrol 3,33 µm), dan pembukaan 1,67 µm (kontrol 0,67 µm). Massa gabah basah kelompok dengan perlakuan bionutrien S267 kotak IV sebesar 0,4376 Kg/m2 (kontrol 0,2963 Kg/m2), massa gabah kering 0,2872 Kg/m2 (kontrol 0,1778 Kg/m2), dengan berat 1000 butir gabah sebesar 25,1792 gram (kontrol 24,6302 gram).;---Research on the effect of bionutrient S267 in potential test various doses and optimum dose to growth and yield of rice crop (Oryza sativa L.) of samiun type with addition of bionutrient P215 as soil nutrient have been done. The purpose of this research is to know the effect of bonutrien S267 at various doses and to know the optimum dose potential of bionutrien S267 to growth rate, yield of rice crop, chlorophyll content, and leaf stomata size. This research consists of two main stages, that is the optimization stage and the optimum dose application stage. The optimization of bionutrien S267 use a variety of doses, i.e. 3 mL/L, 4 mL/L, 5 mL/L, 6 mL/L, 7 mL/L, and added positive control plant group with the addition of urea fertilizer as comparison. The results of the optimization stage showed that the highest growth rate occurred in the control plant group, amounting to 0,1252 weeks-1. The optimum dose of bionutrient S267 for rice plants is 4 mL/L with producing wet grain, dry grain, and 1000 grains respectively, ie, 0,4932 Kg/m2, 0,3739 Kg/m2, and 26,3745 grams. While control group produces wet grain, dried grain, and weight of 1000 grains in sequence that is, 0,3299 Kg/m2, 0,2331 Kg/m2, and 30,9214 gram. The highest chlorophyll concentration occurred in group of plant dose 7 mL/L with chlorophyll a of 23,756 mg/L (control 21,371 mg/L) and chlorophyll b 14,874 mg/L (control 9,852 mg/L). The stomatal size of plant leaves dose 4 mL/L has an average length of 14,48 μm (control 15,55 μm), average width of 2,43 μm (control 2,33 μm), and average opening 1,10 μm (control 1,11 μm). Meanwhile, the results of the optimum dose application stage of bionutrien S267 showed that with the addition of S267 optimum dose could increase chlorophyll content with a chlorophyll content of 21,163 mg/L (control 20,122 mg/L) and chlorophyll b of 9,171 mg/L (control 1,185 mg/L). Size of stomata of plant leaves optimum dose has an length of 20 μm (control 15 μm), width of 3,33 μm (control 3,33 μm), and opening of 1,67 μm ( control 0,67 μm). The wet grain mass of group with bionutrient treatment S267 box IV was 0,4376 Kg/m2 (control 0,2963 Kg/m2), dry grain mass 0,2872 Kg/m2 (control 0,1778 Kg/m2), weight of 1000 grains of 25,1792 grams (control 24,6302 gram).
Item Description:http://repository.upi.edu/33193/1/S_KIM_1301950_Title.pdf
http://repository.upi.edu/33193/2/S_KIM_1301950_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/33193/3/S_KIM_1301950_Table_Of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/33193/4/S_KIM_1301950_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/33193/5/S_KIM_1301950_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/33193/6/S_KIM_1301950_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/33193/7/S_KIM_1301950_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/33193/8/S_KIM_1301950_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/33193/9/S_KIM_1301950_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/33193/10/S_KIM_1301950_Appendix.pdf