PENGARUH PENERAPAN DANCE/ MOVEMENT THERAPY TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA TUNAGRAHITA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS ADAPTIF : Studi Eksperimen Single Subject Research (SSR) dengan Desain A-B-A pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas VIII SMPLB di SPLB C YPLB Cipaganti Kota Bandung

Anak tunagrahita ringan merupakan anak yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Mereka memiliki kapabilitas mental yang rendah, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuan interaksi sosialnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Untuk meningkatkan kemampuan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fitriani, - (Author)
Format: Book
Published: 2017-03-20.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Anak tunagrahita ringan merupakan anak yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Mereka memiliki kapabilitas mental yang rendah, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuan interaksi sosialnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa tunagrahita ringan, salah satunya dengan menerapkan suatu terapi menari atau gerak yang disebut dengan Dance/ Movement Therapy. Terapi ini lebih menekankan pada proses penggunaan gerakan dan tarian ke dalam sesi terapi. Gerakan dan tarian mengikuti irama musik atau tanpa musik dan gerakannya pun tidak terlalu sulit, sehingga klien/ siswa akan mudah mengikuti gerakan, serta hampir semua anggota tubuh ikut terlibat dalam gerakan dan tarian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Dance/ Movement Therapy berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan interaksi sosial pada anak tungrahita ringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan pendekatan Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dance/ Movement Therapy berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada siswa tunagrahita ringan kelas VIII SMPLB C di SPLB C YPLB Cipaganti Kota Bandung. Peningkatan dapat dilihat dari hasil mean level yaitu pada kondisi A-1 (baseline-1) sebesar 35%, kondisi B (intervensi) sebesar 64%, dan kondisi A-2 (baseline-2) sebesar 88%. Oleh karena itu, agar disarankan Dance/ Movement Therapy dapat diterapkan dalam pembelajaran Penjas Adaptif untuk membantu anak dalam meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa tunagrahita ringan. Temuan lain dalam penelitian ini adalah fenomena gerak bisa menjadi fenomena sosial dengan menggunakan Dance/ Movement Therapy ---------- Lighter child mental retardation are children who have difficulty in adjusting to their social environment. They have a low mental capabilities, so it will affect the ability of social interaction in performing daily life.To improve the ability of social interaction of students with lighter mental retardation one of them by applying a dance or movement therapy called Dance/ Movement Therapy. This therapy is more emphasis on the use of movement and dance into a therapy session. Movement and dance with music or without music and the movement is not too difficult,so clients/ students will easily follow the movement,and almost all members of the body involved in the movement and the dance.This study aims to determine whether the Dance/ Movement Therapy affect the increased social interaction skills in lighter children mental retardation.The method used in this study is an experiment with the approach of Single Subject Research (SSR) with the design of the A-B-A.The results showed that Dance/ Movement Therapy influential in increasing the ability of social interaction on lighter student mental retardation class VIII SMPLB at SPLB C YPLB Cipaganti Bandung City.Improvement can be seen from the results that the mean level in A-1 condition (baseline-1) by 35%, condition B (intervention) by 64%,and the condition of A-2 (baseline-2) by 88%.Therefore, it is suggested that Dance/ Movement Therapy can be applied in teaching Adaptive Physical Education to assist children in improving students social interaction skills lighter mental retardation.Another finding in this study is the phenomenon of motion can become a social phenomenon by using Dance/ Movement Therapy
Item Description:http://repository.upi.edu/33479/1/S_PJKR_1305745_Title.pdf
http://repository.upi.edu/33479/2/S_PJKR_1305745_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/33479/3/S_PJKR_1305745_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/33479/4/S_PJKR_1305745_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/33479/5/S_PJKR_1305745_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/33479/6/S_PJKR_1305745_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/33479/7/S_PJKR_1305745_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/33479/8/S_PJKR_1305745_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/33479/9/S_PJKR_1305745_Bibligraphy.pdf
http://repository.upi.edu/33479/11/S_PJKR_1305745_Appendix1.pdf
http://repository.upi.edu/33479/10/S_PJKR_1305745_Appendix2.pdf