HUBUNGAN RELIGIUSITAS SISWA DENGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING : Studi Korelasional terhadap Siswa Kelas VIII SMP Al Muttaqin Kota Tasikmalaya pada Tahun Pelajaran 2017/2018

Religiosity is the internalization of religious values within the individual who focuses more on the issues of behavior, social, and religious teachings he embraces. Peer conformity is a tendency to change visible or invisible behavior as a result of social or peer pressure. The study aimed to descr...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Shofiyatunnisa, - (Author)
Format: Book
Published: 2017-12-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Religiosity is the internalization of religious values within the individual who focuses more on the issues of behavior, social, and religious teachings he embraces. Peer conformity is a tendency to change visible or invisible behavior as a result of social or peer pressure. The study aimed to describe the relation between student religiosity with peer conformity. Participants amounted to 210 students of class VIII SMP Al Muttaqin Tasikmalaya City. This research method using correlational analysis. The instrument used is closed questionnaire and using Likert scale. The result of the research on the tendency of religiosity of the most students is in the medium category, meaning that students do not have faith in religion yet still carry out religious duties, have religious experience, have religious knowledge, and religious consequences. Peer conformity trends are in moderate categories, meaning that students behave in accordance with the norms in peer environments but do not deprive themselves of approval, favor by others, avoid rejection, and obtain information that is acceptable and beneficial to themselves. The result of the research reveals no relationship between student religiosity with peer conformity in grade VIII students of SMP Al Muttaqin Tasikmalaya City Academic Year 2017/2018, on the basis of the results obtained then to develop the religiosity of students by developing guidance and counseling services about students religious belief and to develop a positive conformity, it is necessary to develop guidance and counseling services on finding good friends. For educators are expected not to see the religiosity of students from the group. ---- Religiusitas adalah internalisasi nilai-nilai agama dalam diri individu yang lebih memfokuskan pada masalah perilaku, sosial, dan ajaran agama yang dianutnya. Konformitas teman sebaya adalah kecenderungan perubahan perilaku yang tampak maupun tidak tampak sebagai hasil dari tekanan sosial atau teman sebaya. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara religiusitas siswa dengan konformitas teman sebaya. Partisipan berjumlah 210 siswa kelas VIII SMP Al Muttaqin Kota Tasikmalaya. Metode penelitian ini menggunakan analisis korelasional. Instrumen yang digunakan yaitu angket tertutup dan menggunakan skala Likert. Hasil penelitian kecenderungan religiusitas siswa terbanyak yaitu pada kategori sedang, artinya siswa belum memiliki keyakinan terhadap agama, namun tetap melaksanakan kewajiban agama, memiliki pengalaman religius, memiliki pengetahuan agama, dan konsekuensi agama. Kecenderungan konformitas teman sebaya berada pada kategori sedang, artinya siswa bersikap sesuai dengan norma yang ada di lingkungan teman sebaya namun tidak menghilangkan identitas diri untuk memperoleh persetujuan, disukai oleh orang lain, menghindari penolakan, dan memperoleh informasi yang dapat diterima serta bermanfaat bagi dirinya. Hasil penelitian mengungkap tidak ada hubungan antara religiusitas siswa dengan konformitas teman sebaya pada siswa kelas VIII SMP Al Muttaqin Kota Tasikmalaya pada Tahun Pelajaran 2017/2018, atas dasar hasil yang diperoleh maka untuk mengembangkan religiusitas siswa yaitu dengan mengembangkan layanan bimbingan dan konseling mengenai keyakinan religius siswa dan untuk mengembangkan konformitas yang positif, diperlukan pengembangan layanan bimbingan dan konseling mengenai mencari sahabat yang baik. Bagi pendidik diharapkan tidak melihat religiusitas siswa dari kelompoknya.
Item Description:http://repository.upi.edu/33732/1/S_PPB_1302014_Title.pdf
http://repository.upi.edu/33732/2/S_PPB_1302014_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/33732/3/S_PPB_1302014_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/33732/4/S_PPB_1302014_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/33732/5/S_PPB_1302014_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/33732/6/S_PPB_1302014_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/33732/7/S_PPB_1302014_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/33732/8/S_PPB_1302014_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/33732/9/S_PPB_1302014_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/33732/10/S_PPB_1302014_Appendix.pdf