ANALISIS MORFOLOGI DALAM KARANGAN NARASI PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Morfologi adalah ilmu bahasa yang mempelajari bentuk kata dan bagian-bagian kata serta morfem dan macam-macamnya sesuai dengan kebutuhan dalam tindak penuturan. Di dalam morfologi terdapat dua jenis morfem, yakni morfem terikat dan morfem bebas. Penelitian ini dibatasi pada jenis morfem terikat yait...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: amanda, anny (Author)
Format: Book
Published: 2017-06-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Morfologi adalah ilmu bahasa yang mempelajari bentuk kata dan bagian-bagian kata serta morfem dan macam-macamnya sesuai dengan kebutuhan dalam tindak penuturan. Di dalam morfologi terdapat dua jenis morfem, yakni morfem terikat dan morfem bebas. Penelitian ini dibatasi pada jenis morfem terikat yaitu kata yang memiliki imbuhan (afiks). Objek yang akan diteliti adalah unsur afiks yang terkandung dalam karangan narasi siswa, yang mana dalam pembelajarannya menggunakan media gambar kegiatan berlibur di pantai sebagai media pembelajaran. Unsur afiks yang ada dalam karangan narasi siswa banyak mengalami kesalahan dalam penulisannya. Hal ini tentu akan berpengaruh pada kualitas suatu karangan yang dibuat. Penelitian analisis morfologi dalam karangan narasi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, metode analisis isi pada karangan narasi siswa. Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Cigabus. Observasi merupakan teknik pengumpulan data peneliti terhadap penggunaan media gambar sedangkan untuk menganalisis karangan narasi siswa menggunakan teknik analisis dokumen yang melibatkan 20 orang siswa. Pembelajaran karangan narasi dengan menggunakan media gambar kegiatan berlibur di pantai terbukti mampu membuat siswa menjadi lebih aktif dan antusias ketimbang hanya menggunakan metode verbal yang cara penyampaiannya hanya melalui lisan. Siswa juga menjadi lebih mudah menemukan ide yang akan dijadikan sebagai bahan dalam tulisannya karena gambar-gambar tersebut tersaji secara detail dan konkrit, mengingat pada usia ini cara berpikir mereka masih tahap operasional konkrit yang membutuhkan benda-benda nyata dalam proses pembelajarannya. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa peneliti menemukan kesalahan penggunaan afiks dalam karangan narasi siswa. Kesalahan tersebut diantaranya adalah penggunaan prefiks di-, prefiks ber-, prefiks ter-, prefiks meN-, sufiks kan-, sufiks -i, sufiks -nya, dan sufiks -an.
Item Description:http://repository.upi.edu/34685/1/S_KDSERANG_1300653_Title.pdf
http://repository.upi.edu/34685/2/S_KDSERANG_1300653%24_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/34685/3/S_KDSERANG_1300653_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/34685/4/S_KDSERANG_1300653_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/34685/5/S_KDSERANG_1300653_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/34685/6/S_KDSERANG_1300653_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/34685/7/S_KDSERANG_1300653_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/34685/8/S_KDSERANG_1300653_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/34685/9/S_KDSERANG_1300653_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/34685/10/S_KDSERANG_1300653_Appendix.pdf