PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi disalah satu sekolah dasar. Dari hasil observasi tersebut diperoleh data bahwa siswa kelas tiga masih kurang memperhatikan pelajaran terutama pelajaran matematika pada saat guru sedang memberikan materi. Rasa percaya diri, rasa ingin tahu, dan keb...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2018-07-25.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi disalah satu sekolah dasar. Dari hasil observasi tersebut diperoleh data bahwa siswa kelas tiga masih kurang memperhatikan pelajaran terutama pelajaran matematika pada saat guru sedang memberikan materi. Rasa percaya diri, rasa ingin tahu, dan keberanian perpendapatpun masih rendah. Sehingga kemampuan representasi siswa belum berkembang optimal. Hal ini dapat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan kurang tepat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis Quasi Experimental. Pengambilan data dilaksanakan di dua sekolah dasar, yaitu SDN Angsana dan SDN Serang 7, dengan populasinya adalah seluruh siswa kelas tiga yang berjumlah 56 siswa. Kemudian dilakukan sampling purposive yang diperoleh hasil kelas tiga SDN Angsana sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 19 siswa dan kelas tiga SDN Serang 7 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 24 siswa. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes, lembar observasi, skala sikap, dan wawancara. Berdasarkan hasil uji kesamaan dua rata-rata pada tes awal diperoleh hasil bahwa nilai yang diperoleh siswa memiliki kesamaan rata-rata. Yaitu di kelas eksperimen sebesar 11,42 dan kelas kontrol sebesar 11,20. Hal ini dikarenakan kedua kelas belum diberikan perlakuan. Dari hasil tes akhir diperoleh hasil bahwa kedua kelas memiliki perbedaan nilai rata-rata. Yaitu kelas eksperimen sebesar 16,21 dan kelas kontrol sebesar 12,12. Hal ini dikarenakan kedua kelas telah mendapat perlakuan yang berbeda. Model pembelajaran terbalik lebih efektif apabila digunakan pada subkelompok rendah karena mereka cenderung lebih bersemangat dan berantusias dalam pembelajaran dari pada siswa pada subkelompok sedang maupun tinggi. Dari data yang diperoleh dapat terlihat juga bahwa terjadi peningkatan kemampuan representasi matematis karena dengan model ini membuat siswa lebih berani dan percaya diri. Siswapun menunjukkan respon positif berupa kepercayaan diri yang meningkat, mempunyai daya pikir yang fleksibel, dan mempunyai minat serta keingintahuan yang tinggi. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/35110/1/S_KDSERANG_1305743_Title.pdf http://repository.upi.edu/35110/2/S_KDSERANG_1305743_Abstract.pdf http://repository.upi.edu/35110/3/S_KDSERANG_1305743_Table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/35110/4/S_KDSERANG_1305743_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/35110/5/S_KDSERANG_1305743_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/35110/6/S_KDSERANG_1305743_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/35110/7/S_KDSERANG_1305743_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/35110/8/S_KDSERANG_1305743_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/35110/9/S_KDSERANG_1305743_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/35110/10/S_KDSERANG_1305743_Appendix.pdf |