PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC SINGLE LEG BOUND DAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN SHOOTING

Penelitian ini menguraikan tentang pengamatan kecepatan bola pada atlet sepak bola. Kemampuan kecepatan bola merupakan aspek penting pada setiap cabang olahraga yang wajib dimiliki oleh setiap atlet khususnya pada permainan sepak bola. Latihan Plyometric adalah suatu latihan berintensitas tinggi yan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Andi Ahmad, - (Author)
Format: Book
Published: 2019-04-24.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini menguraikan tentang pengamatan kecepatan bola pada atlet sepak bola. Kemampuan kecepatan bola merupakan aspek penting pada setiap cabang olahraga yang wajib dimiliki oleh setiap atlet khususnya pada permainan sepak bola. Latihan Plyometric adalah suatu latihan berintensitas tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan menuju pembentukan power pada atlet. Latihan plyometric menuntut pelakunya untuk mengeluarkan kekuatan yang penuh dan dilakukan dengan tempo tinggi, sehingga latihan ini sangat dianjurkan untuk para atlet dalam mencapai peak performance. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sebarapa besar pengaruh dari latihan Plyometric Single Leg Bound dan Double Leg Bound terhadap kecepatan Shooting. Penelitian ini dilakukan di SSB Wira Bangsa dengan menggunakan Metode Eksperimen dengan teknik pengambilan purposive sampling dari anggota SSB Wira Bangsa yaitu sebanyak 20 orang yang berumur 17 tahun. Dari hasil pengolahan data penelitian, maka diperoleh bahwa hasil output uji paired samples test kelompok double leg bound dengan data diketahui nilai sig. (2-tailed) sebesar 0.04, maka dapat diambil kesimpulan terdapat pengaruh. Sedangkan kelompok Double leg bound dengan data diketahui nilai sig. (2-tailed) sebesar 0.00, maka dapat diambil kesimpulan terdapat pengaruh yang signifikan. Berdasarkan pengolahan dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa latihan double leg bound lebih signifikan terhadap kecepatan shooting dibandingkan dengan latihan single leg bound terhadap kecepatan shooting pada cabang olahraga sepakbola. This study describes the observations of ball speed in soccer athletes. The ability to speed the ball is an important aspect in every sport that must be owned by every athlete, especially in the game of soccer. Plyometric exercises are a high-intensity exercise that aims to increase strength and speed towards forming power in athletes. Plyometric exercises require the culprit to exert full strength and be done with high tempo, so this exercise is highly recommended for athletes to reach peak performance. The purpose of this study was to find out how much influence the Plyometric Single Leg Bound exercises and Double Leg Bound had on the speed of Shooting. This research was conducted at SSB Wira Bangsa using the Experimental Method with a purposive sampling technique from members of the SSB Wira Bangsa namely as many as 20 people aged 17 years. From the results of the research data processing, it is obtained that the results of the test output are paired samples test of the double leg bound group with the data known as the sig value. (2-tailed) of 0.04, then conclusions can be drawn. While the Double leg bound group with data is known as sig. (2-tailed) equal to 0.00, then it can be concluded that there are significant influences. Based on processing and analysis of data, it can be concluded that double leg bound training is more significant towards shooting speed compared to single leg bound training on speed shooting in football sports.
Item Description:http://repository.upi.edu/36011/1/S_KOR_1505617_Title.pdf
http://repository.upi.edu/36011/2/S_KOR_1505617_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/36011/3/S_KOR_1505617_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/36011/4/S_KOR_1505617_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/36011/5/S_KOR_1505617_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/36011/6/S_KOR_1505617_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/36011/7/S_KOR_1505617_Appendix.pdf