RESPONS PEMBACA ANAK TERHADAP PUISI DALAM BUKU TEKS : Analisis Deskriptif Respons Siswa Kelas VI SDN Kamasan III terhadap Puisi dalam Buku Bahasa indonesia untuk Kelas VI

• Main Author: Ruslan, Imam Faisal (Author)
• Format: Book
• Published: 2013-11-29.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/3604/1/S_IND_0902523_Title.pdf; http://repository.upi.edu/3604/2/S_IND_0902523_Abstract.pdf; http://repository.upi.edu/3604/3/S_IND_0902523_Table%20of%20Content.pdf; http://repository.upi.edu/3604/4/S_IND_0902523_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/3604/5/S_IND_0902523_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/3604/6/S_IND_0902523_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/3604/7/S_IND_0902523_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/3604/8/S_IND_0902523_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/3604/9/S_IND_0902523_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/3604/10/S_IND_0902523_Appendix.pdf
• Keywords: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis lapis makna puisi yang terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia untuk Kelas VI. Selanjutnya, penelitian ini bertujuan mengetahui respons pembaca anak, khususnya siswa kelas VI SDN Kamasan III terhadap puisi tersebut. Respons pembaca anak tersebut dibandingkan kesesuaiannya dengan hasil analisis lapis makna puisi dalam buku teks tersebut untuk mengetahui penerimaan anak terhadap puisi tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif terhadap puisi dalam buku teks. Analisis struktur digunakan untuk mengetahui lapis makna puisi tersebut. Selanjutnya, untuk mengetahui respons pembaca terhadap puisi tersebut digunakan metode estetika resepsi terhadap siswa kelas VI SDN Kamasan III. Respons pembaca tersebut didapat dengan menggunakan instrument wawancara dan tes penerimaan melalui parafrase atau reproduksi karya. Terdapat tiga puisi dalam buku teks tersebut. Puisi Perempuan-perempuan Perkasa, Apakah Tuhan Marah, dan Taman Bermainku. Penerimaan siswa terhadap ketiga puisi tersebut cukup bervariasi. Puisi Perempuan-perempuan Perkasa menjadi puisi yang sulit untuk dipahami bahasanya, namun menjadi puisi yang paling disenangi karena muatan pesan dan kedekatan pengalaman dengan siswa. Puisi Apakah Tuhan Marah dan Taman Bermainku menjadi puisi yang direspons oleh siswa sebagai puisi yang mudah dipahami bahasanya, namun tema dan pesan yang terkandung di dalamnya jauh dengan pengalaman siswa tersebut. Pengutipan puisi Perempuan-perempuan Perkasa terdapat kesalahan yang cukup fatal. Hal tersebut dapat disebabkan banyak faktor, diantaranya karena kekurangcermatan penyusun buku dan penerbit dalam mengutip puisi. Kesalahan tersebut berpengaruh terhadap penerimaan anak terhadap puisi tersebut.