GAMBARAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DENGAN DEMENSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDA KOTA BANDUNG

Semakin bertambahnya usia, maka individu tersebut lebih rentan terhadap berbagai keluhan fisik. Hal tersebut merupakan faktor utama penyebab penurunan fungsi kognitif yang akan meningkatkan penyakit demensia. Keadaan lanjut usia yang tinggal di panti sosial sangat jauh dari perhatian keluarga sehing...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Saski Xena Andarani, - (Author)
Format: Book
Published: 2018-05-25.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Semakin bertambahnya usia, maka individu tersebut lebih rentan terhadap berbagai keluhan fisik. Hal tersebut merupakan faktor utama penyebab penurunan fungsi kognitif yang akan meningkatkan penyakit demensia. Keadaan lanjut usia yang tinggal di panti sosial sangat jauh dari perhatian keluarga sehingga menjadi pemicu terjadinya depresi. Pada demensia terjadi penurunan adrenalin, serotonin, epineprin, dan dopamin yang dapat mencetuskan depresi pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat depresi pada lanjut usia dengan demensia. Penelitian ini merupakan penelitan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling sebanyak 58 lansia dengan demensia ringan sampai sedang-berat (MMSE 10-26) di PSTW Budi Pertiwi dan PSTW Senjarawi. Teknik analisa data menggunakan analisa univariat dan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Instrumen penelitian menggunakan koesioner Geriatric Depression Scale (GDS). Hasil pemeriksaan menunjukkan karakteristik lansia sebagian besar usia 75-89 tahun sebanyak 67,2%, jenis kelamin perempuan sebanyak 84,5%, pendidikan SD sebanyak 41,4%, dan riwayat penyakit hipertensi sebanyak 65,5%. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 27 lansia (46,6%) dalam batas normal, 17 lansia (29,3%) mengalami depresi ringan, dan 14 lansia (24,1%) depresi sedang. Adapun saran penelitian ini agar pihak panti tetap melakukan kegiatan bermain angklung, senam, bernyanyi bersama sebagai terapi depresi pada lanjut usia dengan demensia.
Item Description:http://repository.upi.edu/36465/1/TA_JKR_1506826_Title.pdf
http://repository.upi.edu/36465/2/TA_JKR_1506826_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/36465/3/TA_JKR_1506826_Table_Of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/36465/4/TA_JKR_1506826_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/36465/5/TA_JKR_1506826_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/36465/6/TA_JKR_1506826_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/36465/7/TA_JKR_1506826_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/36465/8/TA_JKR_1506826_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/36465/9/TA_JKR_1506826_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/36465/10/TA_JKR_1506826_Appendix1.pdf
http://repository.upi.edu/36465/11/TA_JKR_1506826_Appendix2.pdf
http://repository.upi.edu/36465/12/TA_JKR_1506826_Appendix3.pdf