PEMIKIRAN SOEKARNO TENTANG INTERNASIONALISME DALAM PANCASILA : Analisis Wacana Kritis Pidato Soekarno pada Sidang Umum PBB Ke-XV

Internasionalisme merupakan salah satu konsep yang diajukan oleh Soekarno untuk menjadi salah satu bagian dari dasar negara Indonesia. Diskursus seputar internasionalisme atau kemanusiaan ini sebenarnya tidak habis-habisnya dibahas oleh pakar-pakar penggiat sosial sebagai sarana untuk mengabdi pada...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Lusy Dwi Desia, - (Author)
Format: Book
Published: 2018-04-13.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_36505
042 |a dc 
100 1 0 |a Lusy Dwi Desia, -  |e author 
245 0 0 |a PEMIKIRAN SOEKARNO TENTANG INTERNASIONALISME DALAM PANCASILA : Analisis Wacana Kritis Pidato Soekarno pada Sidang Umum PBB Ke-XV 
260 |c 2018-04-13. 
500 |a http://repository.upi.edu/36505/1/S_PKN_1404034_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/36505/2/S_PKN_1404034_Abstract.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/36505/3/S_PKN_1404034_Table_of_Content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/36505/4/S_PKN_1404034_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/36505/5/S_PKN_1404034_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/36505/6/S_PKN_1404034_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/36505/7/S_PKN_1404034_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/36505/8/S_PKN_1404034_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/36505/9/S_PKN_1404034_Bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/36505/10/S_PKN_1404034_Appendix.pdf 
520 |a Internasionalisme merupakan salah satu konsep yang diajukan oleh Soekarno untuk menjadi salah satu bagian dari dasar negara Indonesia. Diskursus seputar internasionalisme atau kemanusiaan ini sebenarnya tidak habis-habisnya dibahas oleh pakar-pakar penggiat sosial sebagai sarana untuk mengabdi pada kemanusiaan itu sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna internasionalisme yang terkandung dalam pidato Soekarno pada Sidang Umum PBB ke-XV yang dilaksanakan pada tanggal 30 September 1960, dengan pidatonya yang berjudul "To Build The World A New". Hal ini dikarenakan pidato Soekarno pada Sidang Umum PBB ini begitu fenomenal dan juga memiliki kesan tersendiri, dimana saat itu Pancasila untuk pertama kalinya ditawarkan menjadi ideologi alternatif. Yakni sebagai jalan untuk mengakhiri konfrontasi ideologi yang sedang terjadi antara Blok Barat dan Blok Timur, yang menurut Soekarno harus segera diakhiri sesegera mungkin karena bertentangan dengan prinsip internasionalisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis yang bersifat interpretatif, dengan menggunakan model yang dikemukakan oleh Teun A van Dijk. Model analisis yang dikemukakan van Dijk terdiri dari mikro struktur, suprastruktur, dan makro struktur yang pada akhirnya menkonstruksi suatu wacana menjadi satu kesatuan. Internasionalisme yang Soekarno maksud dalam pidato ini adalah internasionalisme yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan persaudaraan antar bangsa. Soekarno menghendaki tiap-tiap negara untuk menolak paham kosmpolitanisme dan paham chauvinisme yang akan menjadi hambatan untuk terwujudnya suatu perdamaian dunia.;--Internationalism is one of the concepts proposed by Sukarno to be one part of the basic state of Indonesia. The discourse about internationalism or humanity is actually inexhaustible discussed by social activist experts as a means to serve the humanity itself. This research was conducted to find out the internationalism meaning in Soekarno's speech at the XV General Assembly held on September 30, 1960, with his speech entitled "To Build The World A New". This is because Sukarno's speech to the UN General Assembly is so phenomenal and also has its own impression, where Pancasila for the first time offered an alternative ideology. It is a way to end the ongoing ideological confrontation between the Western Bloc and the Eastern Bloc, which Sukarno must immediately end as soon as it is against the principle of internationalism. The method used in this research is critical discourse analysis which is interpretative, using the model proposed by Teun A van Dijk. Van Dijk's analysis model consists of micro structures, superstructures, and macro structures that ultimately construct a discourse into a single unit. The internationalism that Soekarno means in this speech is the internationalism that upholds humanity and brotherhood among nations. Sukarno wanted each country to reject the idea of cosmopolitanism and chauvinism that would be an obstacle to the realization of a world peace. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a HN Social history and conditions. Social problems. Social reform 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/36505/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/36505  |z Link Metadata