PERILAKU SOSIAL ANAK TUNARUNGU TINGKAT SMP DI SLB B-C PAMBUDI DHARMA II KOTA CIMAHI : Studi Deskriptif Kualitatif pada Siswa Tunarungu SMPLB di SLB B - C Pambudi Dharma II - Cimahi

Pada tingkatan SMP anak sudah mulai mencari jati dirinya dan keinginan untuk melakukan berbagai aktivitas sosial semakin luas, sedangkan anak tunarungu memiliki permasalahan sebagai dampak dari ketunarunguannya dalam aktivitas sehari-harinya. Kondisi dimana anak tunarungu mengalami keterasingan pada...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fidakusuma, Gina Nurmeida (Author)
Format: Book
Published: 2013-12-02.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pada tingkatan SMP anak sudah mulai mencari jati dirinya dan keinginan untuk melakukan berbagai aktivitas sosial semakin luas, sedangkan anak tunarungu memiliki permasalahan sebagai dampak dari ketunarunguannya dalam aktivitas sehari-harinya. Kondisi dimana anak tunarungu mengalami keterasingan pada masa-masa menuju tahap kedewasaan tersebut dikhawatirkan akan memiliki kecenderungan menghindari hubungan dengan masyarakat mendengar. Fokus dalam masalah ini adalah untuk mengetahui perilaku sosial anak tunarungu di sekolah dan di rumah (dalam aspek kerjasama, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empati, ketergantungan, sikap ramah, tidak mementingkan diri sendiri, meniru dan perilaku kelekatan), mengetahui hambatan yang dialami anak tunarungu dalam berperilaku sosial di sekolah dan di rumah (dalam aspek kemampuan komunikasi, penerimaan guru-guru, teman sebaya, orang tua dan masyarakat) serta mengetahui upaya yang dilakukan guru dan orang tua untuk menangani hambatan perilaku sosial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan terhadap tiga orang siswa SMP, guru kelas, teman sebaya dan orang tua. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian di sekolah, subjek DV dan AS menunjukkan perilaku sosial dalam aspek kerjasama, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empati, sikap ramah, tidak mementingkan diri sendiri, dan meniru sedangkan subjek NL menunjukkan perilaku sosial dalam aspek kemurahan hati, simpati, ketergantungan, sikap ramah, tidak mementingkan diri sendiri dan perilaku kelekatan. Hasil peneliatian di rumah, subjek DV dan AS menunjukkan perilaku sosial dalam aspek kerjasama, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empati, sikap ramah, dan tidak mementingkan diri sendiri sedangkan subjek NL menunjukkan perilaku sosial dalam aspek kerjasama (dalam mengerjakan tugas rumah), kemurahan hati, simpati, dan perilaku kelekatan. Hambatan yang dialami dalam berperilaku sosial dirumah dan di sekolah lebih banyak dialami oleh subjek NL karena kurangnya kemampuan komunikasi membuatnya memiliki rasa rendah diri yang berlebihan dibanding subjek DV dan AS. Upaya penanganan hambatan perilaku sosial di sekolah dipengaruhi oleh tingkat ketunarunguan dan tingkat intelegensi anak juga hasrat anak tunarungu sendiri dalam mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, sedangkan dalam upaya penanganan hambatan perilaku sosial di rumah tergantung pada kondisi ekonomi keluarga, keutuhan keluarga serta sikap dan kebiasaan orang tua dari masing-masing subjek.
Item Description:http://repository.upi.edu/3655/1/S_PLB_0705044_Title.pdf
http://repository.upi.edu/3655/2/S_PLB_0705044_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/3655/3/S_PLB_0705044_Table_Of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/3655/4/S_PLB_0705044_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/3655/5/S_PLB_0705044_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/3655/6/S_PLB_0705044_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/3655/7/S_PLB_0705044_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/3655/8/S_PLB_0705044_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/3655/9/S_PLB_0705044_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/3655/10/S_PLB_0705044_Appendix.pdf