EFISIENSI ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT DI INDONESIA TAHUN 2012-2016

Menurut IRTI pada tahun 2014 potensi zakat sebesar 217 triliun sangat tersebar di berbagai aspek, terutama dalam aspek zakat pada perusahaan yang masih terpendam banyak, namun data aktual BAZNAS tentang penghimpunan ZIS nasional oleh OPZ resmi pada tahun 2016 baru mencapai Rp 5 triliun atau sekitar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Suhail, - (Author)
Format: Book
Published: 2018-07-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Menurut IRTI pada tahun 2014 potensi zakat sebesar 217 triliun sangat tersebar di berbagai aspek, terutama dalam aspek zakat pada perusahaan yang masih terpendam banyak, namun data aktual BAZNAS tentang penghimpunan ZIS nasional oleh OPZ resmi pada tahun 2016 baru mencapai Rp 5 triliun atau sekitar 2.3 persen potensinya. Hal ini membuktikan bahwa ada inefisiensi pada OPZ di Indonesia, fenomena ini salah satunya disebabkan oleh inefisiensi Organisasi Pengelola Zakat dalam kegiatan operasionalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) periode 2012-2016 dan mengetahui apa saja penyebab inefisiensinya. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari lima OPZ yang menjadi sampel, yaitu BAZNAS, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, PKPU, dan Rumah Yatim. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik analisis datanya adalah teknik Data Envelopment Analysis (DEA). Variabel input yang akan digunakan pada penelitian ini adalah total biaya operasional, total biaya personalia dan biaya sosialisasi. Selanjutnya, variabel output yang digunakan adalah total penerimaan operasional dan penyaluran. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa pada periode 2012-2016, kondisi OPZ di Indonesia belum sepenuhnya efisien. Terdapat empat OPZ yang mengalami efisiensi, yaitu Terdapat 4 OPZ yang efisien dari 23 OPZ secara umum dari Tahun 2012-2016, yaitu Rumah Zakat pada Tahun 2015, 2016 dan juga PKPU pada Tahun 2012, 2016, sisanya adalah 15 OPZ yang belum sepenuhnya efisien. Penyebab inefisensi pada OPZ tersebut terutama diakibatkan karena tingginya biaya operasional yang dikeluarkan serta masih rendahnya penerimaan dana zakat yang diperoleh dan penyaluran dana zakat hanya dipakai untuk jangka pendek.
Item Description:http://repository.upi.edu/36561/1/S_EKI_1306852_Title.pdf
http://repository.upi.edu/36561/2/S_EKI_1306852_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/36561/3/S_EKI_1306852_Table_Of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/36561/4/S_EKI_1306852_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/36561/5/S_EKI_1306852_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/36561/6/S_EKI_1306852_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/36561/7/S_EKI_1306852_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/36561/8/S_EKI_1306852_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/36561/9/S_EKI_1306852_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/36561/10/S_EKI_1306852_Appendix.pdf