Peranan Komik Saintifik terhadap Peningkatan Berfikir Kritis Siswa Kelas V SD

• Main Author: Purborini, Retno (Author)
• Format: Book
• Published: 2019-07-25.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/37259/1/S_PGSD_1507091_TITLE.pdf; http://repository.upi.edu/37259/2/S_PGSD_1507091_CHAPTER%201.pdf; http://repository.upi.edu/37259/3/S_PGSD_1507091_CHAPTER%202.pdf; http://repository.upi.edu/37259/4/S_PGSD_1507091_CHAPTER%203.pdf; http://repository.upi.edu/37259/5/S_PGSD_1507091_CHAPTER%204.pdf; http://repository.upi.edu/37259/6/S_PGSD_1507091_CHAPTER%205.pdf; http://repository.upi.edu/37259/7/S_PGSD_1507091_APPENDIX.pdf
• Keywords: L Education (General)

Tujuan penelitian untuk mengetahui peranan komik saintifik terhadap peningkatkan berpikir kritis siswa kelas V pada materi dampak siklus air. Penelitian didasarkan pada keberadaan komik yang banyak ditemukan di kalangan masyarakat, akan tetapi tidak semua komik sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Komik dapat menjadi alternatif media pembelajaran dan menjadi faktor yang menunjang keberhasilan pembelajaran di sekolah. Komik saintifik dapat melatih kemampuan berpikir kritis dengan menekankan pada proses 5M (Mengamati, Menanya, Memperloreh Informasi, Menalar dan Mengkomunikasikan). Berpikir kritis bertujuan mempengaruhi cara pandang siswa terhadap suatu permasalahan, dirinya sendiri, orang lain serta lingkungan. Berpikir kritis membantu siswa mencari solusi permasalahan, menarik kesimpulan yang dapat diterima atau ditolak dan menciptakan solusi terbaik. Penelitian yang dilaksanakan di SDN Cintaasih 01 dan Cintaasih 02. Penelitian kuasi-eksperimen dengan desain the nonequivalent control grup design. Instrument yang dipergunakan berupa tes berpikir kritis dan non tes menggunakan angket serta wawancara. Hasil penelitian yang didapatkan, pertama komik saintifik berperan terhadap peningkatkan berpikir kritis di kelas eksperimen, dengan selisih rata-rata posttest dan pretest sebesar 12,25. Kedua, media konvensioanal berperan terhadap peningkatan berpikir kritis di kelas kontrol, dengan selisih posttest dan pretest sebesar 13,63. Ketiga, perbedaan pembelajaran yang menggunkan komik saintifik pada kelas eksperimen tidak lebih baik dari media konvensional di kelas kontrol terhadap peningkatan berpikir kritis. Dengan demikian, kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama baiknya. Kata kunci: Komik Saintifik, Berpikir kritis