ANALISIS TRANSISI BERPIKIR ARITMETIK KE BERPIKIR ALJABAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT

Transisi dari berpikir aritmetik ke berpikir aljabar (berpikir aljabar permulaan) merupakan sebuah langkah yang paling sulit dalam kehidupan matematika siswa. Di Indonesia, siswa mulai diperkenalkan dengan aljabar di kelas VII SMP setelah sebelumnya selama 6 tahun belajar aritmetika di sekolah dasar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rauzah, - (Author)
Format: Book
Published: 2019-08-06.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Transisi dari berpikir aritmetik ke berpikir aljabar (berpikir aljabar permulaan) merupakan sebuah langkah yang paling sulit dalam kehidupan matematika siswa. Di Indonesia, siswa mulai diperkenalkan dengan aljabar di kelas VII SMP setelah sebelumnya selama 6 tahun belajar aritmetika di sekolah dasar. Wu (2009) mengatakan bahwa proses penggantian bilangan dengan variabel ini merupakan suatu lompatan yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana strategi dan mode representasi siswa SMP dalam memecahkan masalah aljabar permulaan ditinjau dari gaya kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI).Dua kategori masalah aljabar permulaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu masalah generalisasi yang dikhususkan pada generalisasi pola bilangan dan soal cerita yang mencakup unknown quantities.Proses pemecahan masalah dari soal aljabar permulaan ini. Data yang diperlukan dikumpulkan melalui rekaman suara, Group Embedded Figure Test (GEFT), lembar jawaban siswa, dan wawancara.Penelitian ini melibatkan siswa kelas VII pada salah SMP negeri di Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2018/2019. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa baik siswa FI maupun siswa FD cenderung mengunakan strategi menyusun kalimat terbuka ketika menyelesaikan soal cerita. Namun yang membedakan keduanya adalah penggunaan strategi tambahan oleh siswa FD berupa strategi guess and check. Strategi yang digunakan siswa FI dalam meyelesaikan masalah generalisasi pola hanya meliputi 4 dari 9 strategi yang dikembangkan oleh para ahli yaitu strategi counting, recursive difference-rate adjustment dan explicit. Begitupun siswa FD yang hanya menggunakan strategi counting, guess and check, dan differentrate no adjusment. Disamping itu, mode representasi yang digunakan oleh siswa FI dalam menyelesaikan soal cerita meliputi representasi verbal dan simbolik aljabar dan representasi simbolik aljabar, sedangkan siswa FD menggunakan representasi verbal dan simbolik aritmetika dan representasi verbal. Mode representasi yang digunakan oleh siswa bertipe FI dalam menyelesaikan masalah generalisasi pola meliputi representasi visual dan simbolik aljabar dan representasi simbolik aljabar, sedangkan siswa FD menggunakan representasi visual dan verbal dan representasi simbolik aritmetika. Melalui penggunaan strategi dan mode representasi ini menunjukkan siswa FI mampu memenuhi seluruh indikator berpikir aljabar permulaan mampu, sedangkan FD hanya memenuhi sebagian indikator berpikir aljabar permulaan saja. Kata-kata kunci: Berpikir aritmetika, berpikir aljabar permulaan, berpikir aljabar, generalisasi pola bilangan, soal cerita, strategi, mode representasi, gaya kognitif field dependent dan field independent.
Item Description:http://repository.upi.edu/37457/1/T_MTK_1706922_Title.pdf
http://repository.upi.edu/37457/2/T_MTK_1706922_Chapter%201.pdf
http://repository.upi.edu/37457/3/T_MTK_1706922_Chapter%202.pdf
http://repository.upi.edu/37457/5/T_MTK_1706922_Chapter%203.pdf
http://repository.upi.edu/37457/6/T_MTK_1706922_Chapter%204.pdf
http://repository.upi.edu/37457/7/T_MTK_1706922_Chapter%205.pdf
http://repository.upi.edu/37457/9/T_MTK_1706922_Appendix.pdf