PENGGUNAAN UNGKAPAN PERSALAMAN SEHARI-HARI (Nichijou no Aisatsu Hyougen) DALAM BAHASA JEPANG
Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa bentuk ungkapan aisatsu (hajimemashite, tadaima, okaeri, ohisashiburi, ohayou, konnichiwa, konbanwa, irasshaimase, sumimasen, shitsureishimasu) yang sering digunakan, dan mendeskripsikan hal yang menyebabkan adanya variasi penggunaan aisatsu dalam...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2019-07-24.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa bentuk ungkapan aisatsu (hajimemashite, tadaima, okaeri, ohisashiburi, ohayou, konnichiwa, konbanwa, irasshaimase, sumimasen, shitsureishimasu) yang sering digunakan, dan mendeskripsikan hal yang menyebabkan adanya variasi penggunaan aisatsu dalam masyarakat Jepang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Pada penelitian ini penulis berfokus pada penggunaan ungkapan aisatsu (hajimemashite, tadaima, okaeri, ohisashiburi, ohayou, konnichiwa, konbanwa, irasshaimase, sumimasen, shitsureishimasu) yang muncul pada interaksi antar tokoh. Bagi masyarakat Jepang, aisatsu merupakan hal yang penting untuk dilakukan dan bukan hanya sekedar basa basi. Dapat dikatakan bahwa aisatsu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebiasaan masyarakat Jepang dan menjadi budaya, sehingga bahasa yang digunakan dan gestur yang dilakukan sangat diperhatikan. Manfaat teoritisnya adalah diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang beberapa jenis dan penggunaan ungkapan aisatsu yang sering digunakan dalam masyarakat Jepang. Sedangkan manfaat praktisnya adalah diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran bahasa Jepang pada umumnya, khususnya dalam pemahaman mengenai beberapa jenis dan penggunaan ungkapan aisatsu yang digunakan, serta meminimalisir kesalahan dan kekeliruan dalam menggunakan ungkapan aisatsu. Data yang diperoleh adalah ungkapan aisatsu yang digunakan di awal dalam bertemu seseorang atau sebelum memulai topik utama. Dalam penggunaannya, ungkapan aisatsu mempunyai beberapa bentuk dan arti yang dibagi menjadi pertemuan atau perkenalan pertama kali (hajimemashite), bertemu kembali (tadaima, okaeri, ohisashiburi), berdasarkan waktu (ohayou, konnichiwa, konbanwa), menyambut tamu (irasshaimase), dan permintaan maaf (sumimasen, shitsureishimasu). Dalam ungkapan aisatsu yang dibahas, terdapat variasi yang muncul. Variasi ini muncul dikarenakan dalam kebudayaan di Jepang terdapat konsep uchi dan soto. Konsep ini merupakan perbedaan sikap masyarakat Jepang dalam bersosialisasi terhadap orang luar (soto) dan dalam (uchi). ----- This paper aims to describe the various forms of aisatsu expressions (hajimemashite, tadaima, okaeri, ohisashiburi, ohayou, konnichiwa, konbanwa, irasshaimase, sumimasen, shitsureishimasu) which are often used, and describe things that cause variations in the use of aisatsu in Japanese society. The method used is descriptive method. In this study the author focus on the use of the aisatsu expressions (hajimemashite, tadaima, okaeri, ohisashiburi, ohayou, konnichiwa, konbanwa, irasshaimase, sumimasen, shitsureishimasu) that happen in interactions between characters. For Japanese people, aisatsu is an important thing to do and not just lip service. It can be said that aisatsu is an inseparable part of the habits of Japanese society and becomes a culture, so the language used and the gestures that are performed are highly considered. The theoretical benefit is that it is hoped that this paper can add to the reader's knowledge of several types and uses of the aisatsu expression that is often used in Japanese society. While the practical benefit is expected that this paper can be useful in learning Japanese in general, especially in understanding the several types and uses of the aisatsu expression used, as well as minimizing mistakes in using the aisatsu expression. The data obtained is aisatsu expression that is used in the beginning in meeting someone or before starting the main topic. In use, the expression aisatsu has several forms and meanings which are divided into first meeting or introduction (hajimemashite), meeting again (tadaima, okaeri, ohisashiburi), based on time (ohayou, konnichiwa, konbanwa), welcoming guests (irasshaimase), and apology (sumimasen, shitsureishimasu). In the aisatsu expression discussed, there are variations that can be found. The variations exist because in Japanese culture there is the concept of uchi and soto. This concept is a difference in the attitude of Japanese society in socializing towards outsiders (soto) and insiders (uchi). |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/37465/1/S_JEP_1403245_TITLE.pdf http://repository.upi.edu/37465/2/S_JEP_1403245_CHAPTER1.pdf http://repository.upi.edu/37465/3/S_JEP_1403245_CHAPTER2.pdf http://repository.upi.edu/37465/4/S_JEP_1403245_CHAPTER3.pdf http://repository.upi.edu/37465/5/S_JEP_1403245_CHAPTER4.pdf http://repository.upi.edu/37465/6/S_JEP_1403245_CHAPTER5.pdf |