KAJIAN ETNOKOREOLOGI TARI SERIMBANG DI DESA TEMPILANG KECAMATAN TEMPILANG KABUPATEN BANGKA BARAT DALAM KONTEKS PERANG KETUPAT

Tari Serimbang merupakan kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Desa Tempilang yang terinspirasi dari burung Cebuk dikelilingi burung-burung kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Tari Serimbang pada tradisi Perang Ketupat di Desa Tempilang dengan kajian etnokor...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Widia, Srilestari (Author)
Format: Book
Published: 2018-07-24.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tari Serimbang merupakan kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Desa Tempilang yang terinspirasi dari burung Cebuk dikelilingi burung-burung kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Tari Serimbang pada tradisi Perang Ketupat di Desa Tempilang dengan kajian etnokoreologi. Fokus penelitian ini tertuju pada Tari Serimbang dalam tradisi Perang Ketupat yang dilaksanakan setiap tanggal 15 Sya'ban di Desa Tempilang Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat Provinsi Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan menggunakan teori etnokoreologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka serta analisis data secara triangulasi. Hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut: (a) Tari Serimbang dalam Perang Ketupat terdapat dua fungsi yaitu sebagai penyambutan tamu dan sebagai ritual membasuh batu taber; (b) Berdasarkan pengkajian etnokoreologi pada Tari Serimbang sebagai penyambutan tamu maka dapat disimpulkan bahwa kategori gerak gesture diwakili oleh gerak Kepak Kecit Berdiri, gerak pure movement diwakili oleh gerak Konjat Konjit 1, danlocomotion diwakili oleh Gerak Konjat Konjit 2sedangkan pada Tari Serimbang sebagai ritual membasuh batu taber maka dapat disimpulkan bahwa kategori gerak gesture diwakili oleh gerak Sembah, gerak pure movement diwakili oleh gerak Konjat Konjit Langkah, danlocomotion diwakili oleh Gerak Konjat Konjit; (c)Rias pada Tari Serimbang mengacu pada corrective makeup.(d)Busana yang digunakan dalam Tari Serimbang sebagai penyambutan tamu terdiri dari baju Kurung, kain Songket, selendang, ikat pinggang, teratai sedangkan busana pada Tari Serimbang sebagai ritual membasuh batu taber untuk penari perempuanterdiri dari baju Kebaya, kain panjang, selendang, dan untuk penari laki-laki menggunakan baju silat hitam, celana pangsi, sarung dan selendang. ;--- Dance Serimbang is a traditional art that grows and develops in the community of Tempilang Village which is inspired by Cebuk birds surrounded by small birds. This study aims to describe Serimbang Dance in the Perang Ketupat tradition in Tempilang Village with ethnochoreology studies. The focus of this research is on Serimbang Dance in Perang Ketupat tradition which is held every 15th Sya'ban in Tempilang Village, Tempilang District, West Bangka Regency, Bangka Belitung Province. This study used a qualitative approach with a descriptive method and using the theory of ethnochoreology. Data collection techniques used include observation, interviews, documentation and literature studies and triangulation of data analysis. The results obtained by the data as follows: (a) Dance Serimbang in Perang Ketupat there are two functions, namely as a welcome guests and as a ritual washing taber stone; (b) Based on the ethnochoreology study on Serimbang Dance as a guest reception, it can be concluded that the gesture motion category is represented by theKepak Kecit Berdiri motion, the pure movement is represented by Konjat Konjit 1 motion, and locomotion is represented by Konjat Konjit 2 Motion while the Serimbang dance is a ritual washing taber stones, it can be concluded that the gesture motion category is represented by the Sembah motion, the movement of pure movement is represented by the motion of the Konjat KonjitLangkah, and locomotion is represented by theKonjat Konjit Motion; (c) The makeup of the Serial Dance refers to corrective makeup. (d) Clothing used in Serimbang Dance as a reception for guests consists of Kurung clothes, Songket cloth, shawls, belts, lotus while the Serimbang Dance clothing is a ritual for washing taber stones for female dancers consisting of Kebaya clothes, long cloth, scarves, and for male dancers using black silat clothes, pangsi pants, sarongs, and scarves.
Item Description:http://repository.upi.edu/38419/1/S_STR_1403835_Title.pdf
http://repository.upi.edu/38419/2/S_STR_1403835_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/38419/3/S_STR_1403835_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/38419/4/S_STR_1403835_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/38419/5/S_STR_1403835_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/38419/6/S_STR_1403835_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/38419/7/S_STR_1403835_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/38419/8/S_STR_1403835_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/38419/9/S_STR_1403835_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/38419/10/S_STR_1403835_Appendix.pdf