PERKEMBANGAN PANDAI BESI CIBATU KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 1965-1998

• Main Author: Erlangga Agung Putra, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2016-02-29.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/38567/1/S_SEJ_1002035_Title.pdf; http://repository.upi.edu/38567/2/S_SEJ_1002035_Table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/38567/3/S_SEJ_1002035_Abstract.pdf; http://repository.upi.edu/38567/4/S_SEJ_1002035_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/38567/5/S_SEJ_1002035_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/38567/6/S_SEJ_1002035_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/38567/7/S_SEJ_1002035_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/38567/8/S_SEJ_1002035_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/38567/9/S_SEJ_1002035_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/38567/10/S_SEJ_1002035_Appendix.pdf
• Keywords: D History (General); L Education (General)

Skripsi ini berjudul "Perkembangan Pandai Besi Cibatu Kabupaten Sukabumi tahun 1965-1998". Masalah utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana dinamika pengusaha pandai besi pada tahun 1965-1998. Dari masalah utama tersebut dibagi menjadi empat pertanyaan penelitian, yaitu (1) Bagaimana kondisi umum pandai besi Cibatu (2) Bagaimana sejarah awal dan keadaan ekonomi pandai besi Cibatu tahun 1965-1998, (3) Apakah yang menjadi faktor pendorong dan penghambat berkembangnya industri pandai besi Cibatu 1965-1998 (4) Baaimanakah upaya yang dilakukan pengusaha pandai besi Cibatu dalam mempertahankan keberadaannya dari tantangan jaman. Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji permasalahan tersebut dengan menggunakan metode historis yaitu pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan interdisipliner melalui kajian ilmu sosiologi, ekonomi dan politik dengan menggunakan konsep seperti kewirausahaan, industri kecil, kebijakan pemerintah, dan sosial ekonomi. Industri pandai besi Cibatu mulai tumbuh saat Adries de Wilde memutuskan untuk membuka lahan pertanian di Sukabumi sehingga pengusaha pandai besi Cibatu mengganggap sebagai suatu peluang usaha, namun pada tahun 1942 orientasi pasar mulai berubah bertepatan dengan kedatangan Jepang, pandai besi Cibatu tidak lagi memproduksi alat pertanian, namun atas instruksi Jepang pandai besi Cibatu mulai memproduksi katana, dan pada tahun 1965 pengusaha pandai besi Cibatu mulai memproduksi sangkur dan pisau rimba seiring adanya kebutuhan milier yang meningkat akibat adanya pemberontakan PKI. Adanya inovasi dan kreativitas merupakan modal bagi pengusaha pandai besi agar dapat bertahan dari tantangan jaman, dan hal tersebut dapat terlihat dari adanya permintaan kebutuhan pasar yang terus berubah dalam setiap waktunya. Penelitian ini bisa dijadikan rekomendasi terhadap peneliti selanjutnya yang mengambil tema sejenis khususnya tentang usaha pandai besi di daerah Sukabumi. KATA KUNCI: Pandai Besi, Industri.