TARI CUKIN DI KABUPATEN TANGERANG

Langka atau kurangnya tari di Kabupaten Tangerang merupakan permasalahan. Diantaranya tari Cukin yang bisa di andalkan dan dijadikan sebagai tari yang mencerminkan berbagai macam etnis di Kabupaten Tangerang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menginformasi tari Cukin yang mencerminkan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Siti Hajar, - (Author)
Format: Book
Published: 2018-08-20.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Langka atau kurangnya tari di Kabupaten Tangerang merupakan permasalahan. Diantaranya tari Cukin yang bisa di andalkan dan dijadikan sebagai tari yang mencerminkan berbagai macam etnis di Kabupaten Tangerang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menginformasi tari Cukin yang mencerminkan etnis masyarakat Kabupaten Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik validasi yang digunakan adalah triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, struktur koreografi pada tari Cukin terdiri dari 22 gerak seperti gerak nikel, gerak legeg, gerak nikel kembar, gerak libas tangan, gerak bolu-bolu mundur, gerak tokecang, gerak bolu-bolu samping, gerak tung-dung, gerak nilirik, gerak pencak, gerak nikel-geplak, gerak geplak legeg, gerak lumpat maung. Tata rias penari perempuan dan penari laki-laki yang digunakan adalah tata rias yang yang disesuaikan dengan karakter yang diinginkan. Tata busana yang dikenakan oleh penari perempuan terdiri dari mahkota, tusuk konde lampion, baju brukat, kain ncim, aksesoris perut, kace pinggang, ikat pinggang, kace bahu, selendang, penari laki-laki menggunakan ikat kepala berwarna merah, baju pangsi berwarna merah, sarung yang di lilit oleh ikat pinggang, dan celana yang digunakan adalah celana pangsi. ..... Rare or lack of dance in the District of Tangerang is a problem. Among them are Cukin dance that can be relied on and used as a dance that reflects various ethnicities in Tangerang Regency. The purpose of this study was to inform the Cukin dance that reflected the ethnicity of the Tangerang Regency community. The method used in this study is a descriptive analysis method using a qualitative approach. The validation technique used is triangulation. Based on the results of the research that has been done, the choreography structure of the Cukin dance consists of 22 movements such as nickel motion, legeg motion, twin nickel motion, hand libas, backward sponge motion, tokecang motion, side sponge motion, tung-dung motion , niliric motion, pencak movement, nickel-geplak motion, legeg geplak motion, lumpy motion. The makeup of female dancers and male dancers used is makeup that is adjusted to the desired character. The dress worn by female dancers consists of a crown, puncture of lanterns, brooches, ncim cloth, belly accessories, kace waist, belts, shoulder cuffs, scarves, male dancers using red headbands, red pangsi clothes, the glove wrapped around the belt, and the pants used are pangsi pants.
Item Description:http://repository.upi.edu/38738/1/S_STR_1404316_Title.pdf
http://repository.upi.edu/38738/2/S_STR_1404316_Tabel_of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/38738/3/S_STR_1404316_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/38738/4/S_STR_1404316_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/38738/5/S_STR_1404316_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/38738/6/S_STR_1404316_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/38738/7/S_STR_1404316_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/38738/8/S_STR_1404316_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/38738/9/S_STR_1404316_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/38738/10/S_STR_1404316_Appendix.pdf