TAK BERAKAR TAK BERPUCUK: Falsafah Minangkabau Dalam Karya Handiwirman Saputra

Minangkabau, Handiwirman Saputra adalah seorang seniman dari Minangkabau, lahir di Bukittinggi, mengawali pendidikan senirupa di Institut Seni Indonesia Yogjakarta dan menetap diyogyakarta. Salah satu karya serinya yang berjudul "Tak Berakar Tak Bepucuk", cukup menarik perhatian karena mem...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Syafrizal, - (Author)
Format: Book
Published: 2018-07-09.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Minangkabau, Handiwirman Saputra adalah seorang seniman dari Minangkabau, lahir di Bukittinggi, mengawali pendidikan senirupa di Institut Seni Indonesia Yogjakarta dan menetap diyogyakarta. Salah satu karya serinya yang berjudul "Tak Berakar Tak Bepucuk", cukup menarik perhatian karena memiliki keunikan dalam setiap serinya. Tujuan dari penulisan antara lain untuk menganalisis interpretasi pada karya "Tak Berakar Tak Berpucuk". Dalam menginterpretasi karya tersebut penulis menggunakan pendekatan estetika Monroe Breadsley dan semiotika Marcel Danesi dengan metode penelitian analisis deskritif kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan terdapatnya, pengolahan ide, gagasan, teknik, bentuk dan makna simbolik, yang berhubungan dengan falsafah Minangkabau pada karya Handiwirman terutama dalam penggunaan bahan yang dipilihnya. Kata kunci: kreativitas Handiwiraman Saputara, Falsafah Handiwirman Saputra is an artist of Minangkabau. Was born in Bukittinggi. started his art education at the Indonesian Art Institute of Yogyakarta and settled in yogyakarta. It also co-founded the Jendela art group and member of Sakato Community. One of his works entitled "Tak Berakar Tak Bepucuk" and also has the same series is quite interesting because it has a uniqueness in each series. The purpose of the authors, among others, to analyze the interpretation of the work "Tak Berakar Tak Berpucuk". In interpreting the work the authors use the aesthetic approach Monroe Breadsley and semiotics Marcel Danesi with qualitative descriptive analysis research method. The results of this study found the existence, ideas, techniques, froms and symbolic, associated with Minangkabau Philosophy in Handiwirman's work especially in the use of the material chosen. Keyword: Creativity Handiwirman Saputra, Minangkabau Philosophy
Item Description:http://repository.upi.edu/38864/1/T_SN_1605712_Title.pdf
http://repository.upi.edu/38864/2/T_SN_1605712_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/38864/3/T_SN_1605712_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/38864/4/T_SN_1605712_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/38864/5/T_SN_1605712_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/38864/6/T_SN_1605712_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/38864/7/T_SN_1605712_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/38864/8/T_SN_1605712_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/38864/9/T_SN_1605712_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/38864/10/T_SN_1605712_Appendix.pdf