UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK BIJI WIJEN HITAM (Sesamum indicum L.) HASIL FERMENTASI TERHADAP BAKTERI PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT BAWAAN MAKANAN

Praktek mencuci makanan dengan air yang diklorinasi adalah praktek dekontaminasi yang tidak aman karena terbentuknya produk samping (trihalomethanes) yang bersifat karsinogenik. Oleh karena itu food sanitizer alami sedang mendapatkan perhatian. Ekstrak tumbuhan berpotensi memiliki senyawa antimikrob...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Diardy Shauman Rachmatan, - (Author)
Format: Book
Published: 2019-08-22.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_39557
042 |a dc 
100 1 0 |a Diardy Shauman Rachmatan, -  |e author 
245 0 0 |a UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK BIJI WIJEN HITAM (Sesamum indicum L.) HASIL FERMENTASI TERHADAP BAKTERI PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT BAWAAN MAKANAN 
260 |c 2019-08-22. 
500 |a http://repository.upi.edu/39557/1/S_Bio_1501974_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/39557/2/S_Bio_1501974_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/39557/3/S_Bio_1501974_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/39557/4/S_Bio_1501974_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/39557/5/S_Bio_1501974_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/39557/6/S_Bio_1501974_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/39557/7/S_Bio_1501974_Appendix.pdf 
520 |a Praktek mencuci makanan dengan air yang diklorinasi adalah praktek dekontaminasi yang tidak aman karena terbentuknya produk samping (trihalomethanes) yang bersifat karsinogenik. Oleh karena itu food sanitizer alami sedang mendapatkan perhatian. Ekstrak tumbuhan berpotensi memiliki senyawa antimikroba terhadap foodborne pathogens. Penelitian ini bertujuan menguji efek antibakteri biji wijen hitam (Sesamum indicum L.) hasil fermentasi terhadap foodborne pathogens. Hasil Disc Diffusion Assay, Proteus mirabilis memiliki zona hambat terbesar dengan rata-rata 17,37 (mm), sedangkan Staphylococcus aureus memiliki zona hambat terkecil dengan rata-rata 6,62 (mm). Minimum Inhibitory Concentration terendah dari ekstrak terdapat pada Salmonella Typhimurium, Kleibsiella pneumoniae, Proteus mirabilis, Styphylococcus aureus, dan Listeria monocytogenes sebesar 1,25% (12,500 mg/ml) dan Minimum Bactericidal Concentration terendah dari ekstrak terdapat pada Stayphylococcus aureus dan Listeria monocytogenes sebesar 1,25% (12,500 mg/ml). Hasil dari aplikasi, bakteri Kleibsiella memiliki hasil aktivitas bakterisida tertinggi pada perlakuan perendaman ekstrak 60 menit, suhu 27oC dan konsentrasi 5% dengan penurunan sebesar 6,77 (Log10 CFU/ml). Pada Total Plate Count, hasil aktivitas bakterisida tertinggi terdapat pada perlakuan perendaman ekstrak 0 menit, suhu 27oC dan konsentrasi 5% dengan penurunan sebesar 7,00 (Log10 CFU/ml). Bakteri Coliform memiliki hasil aktivitas bakterisida tertinggi pada perlakuan perendaman ekstrak 60 menit, suhu 27oC dan konsentrasi 5% dengan penurunan sebesar 2,30 (Log10 CFU/ml). Sedangkan Escherichia coli, hasil aktivitas bakterisida tertinggi terdapat pada konsentrasi 0,5% dengan penurunan sebesar 4,30 (Log10 CFU/ml) baik pada perendaman 0 menit (4oC), 0 menit (27oC), maupun 60 menit,(4oC). Temuan di atas menunjukkan aktivitas antimikroba ekstrak etanol biji wijen hitam hasil fermentasi terhadap foodborne pathogens. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
690 |a QH301 Biology 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/39557/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/39557  |z Link Metadata