PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TUNARUNGU PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN : Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SLB BC X Kabupaten Bandung
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kesulitan guru dalam menentukan model pembelajaran yang menghubungkan antara pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan dengan kehidupan siswa tunarungu sehari-hari sebagai tuntutan Standar Kompetensi Lulusan, kesulitan siswa dalam memahami konsep penjumla...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2013-12-11.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kesulitan guru dalam menentukan model pembelajaran yang menghubungkan antara pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan dengan kehidupan siswa tunarungu sehari-hari sebagai tuntutan Standar Kompetensi Lulusan, kesulitan siswa dalam memahami konsep penjumlahan pecahan yang dijelaskan secara abstrak sehingga mempengaruhi hasil belajar, hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa yang masih rendah di bawah kriteria ketuntasan minimal(KKM). Adapun rumusan masalah adalah "Bagaimana penggunaan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan kemampuan siswa tunarungu pada pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan?", dengan tujuan memperoleh gambaran perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar siswa tunarungu kelas V di SLB BC X Kabupaten Bandung pada pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan melalui penggunaan model pembelajaran kontekstual. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, kegiatan observasi dan refleksi. Peneliti melibatkan satu teman sejawat untuk menjadi observer dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SLB BC X Kabupaten Bandung yang berjumlah 5 orang. Data diperoleh melalui observasi dan tes hasil belajar. Hasil penelitian pada perencanaan menujukkan kelengkapan yang baik, pelaksanaan kegiatan guru siklus satu menunjukkan ketercapaian 70% artinya cukup dan siklus 2 mencapai 93% berarti baik, sedangkan kegiatan siswa siklus satu menunjukkan ketercapaian 76,2% artinya cukup dan siklus kedua 90,4% artinya baik, sedangkan hasil belajar menujukkan rata-rata nilai siklus satu 66 dan siklus dua 74 artinya melebihi KKM dari masing-masing siswa mata pelajaran matematika. Hasil observasi terhadap kegiatan guru dan siswa terjadi peningkatan arah positif dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan pada hasil belajar terdapat peningkatan yang signifikan dari setiap siklusnya. Dengan demikian penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa tunarungu pada pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan dikelas V SLB BC X Kabupaten Bandung. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/4049/1/T_PKKH_1104499_Title.pdf http://repository.upi.edu/4049/2/T_PKKH_1104499_Abstrak.pdf http://repository.upi.edu/4049/4/T_PKKH_1104499_Table_of_Content.pdf http://repository.upi.edu/4049/5/T_PKKH_1104499_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/4049/6/T_PKKH_1104499_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/4049/7/T_PKKH_1104499_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/4049/8/T_PKKH_1104499_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/4049/9/T_PKKH_1104499_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/4049/10/T_PKKH_1104499_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/4049/11/T_PKKH_1104499_Appendix.pdf |