ANALISIS PERMEABILITAS TANAH DAN KELISTRIKAN DI PERKEBUNAN JAMBU DAN BUAH NAGA DI DESA RASAU KALIMANTAN BARAT
Tanah, air dan udara merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan terutama di bidang pertanian. Oleh karena itu, tanah sebagai kumpulan partikel yang padat dengan rongga yang saling berhubungan. Rongga tersebut yang memungkinkan air dapat mengalir dari titik yang tinggi ke titik ya...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2019-08-01.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Tanah, air dan udara merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan terutama di bidang pertanian. Oleh karena itu, tanah sebagai kumpulan partikel yang padat dengan rongga yang saling berhubungan. Rongga tersebut yang memungkinkan air dapat mengalir dari titik yang tinggi ke titik yang lebih rendah. Komposisi tersebut yang memungkinkan adanya aliran air di dalam tanah ataupun kemampuan tanah dalam melewatkan air. Hal ini merupakan permeabilitas tanah. Karakteristik permeabilitas tanah merupakan parameter yang penting di bidang pertanian, hal tersebut dikarenakan untuk menunjukan kesuburan tanah. Tujuan penelitian ini untuk menentukan karakteristik permeabilitas dan sifat kelistrikan tanah di perkebunan jambu dan buah naga. Lahan yang diukur merupakan lahan gambut yang berada di desa Rasau Kalimantan Barat. Metode yang digunakan untuk permeabilitas (Falling Head) dan kelistirkan menggunkakan alat EC Electrical Conduktivity. Secara visual pengamatan yang muncul dengan ciri fisis diantaranya diperoleh dari nilai-nilai parameter seperti EC. Nilai terkecil konduktivitas listrik pada kedalaman 350 memiliki rentang nilai 0,02 dS m - 1 dan nilai tertinggi pada kedalaman 500 cm rentang nilai 0,22 dS m - 1 . Nilai permeabilitas tanah berbanding lurus dengan EC maupun porositas tanah. Ketika nilai permeabilitas kecil maka nilai EC juga akan semakin kecil sehingga porositas yang dihasilkan juga rendah. Hal ini sesuai dengan nilai permeabilitas laboratorium tekMIRA yaitu 6,375 x 10- 5 cm s1 dan 9,730 x 10- 5 cm s1 . Karakteristik tanah yang mempengaruhi konduktivitas adalah porositas tanah, maka ketika porositas kecil nilai konduktivitas listrik yang dihantarkan juga kecil.;-- Land, water and air are natural resources that are very important in life, especially in agriculture. Therefore, the soil as a collection of solid particles with interconnected cavities. The cavity is what allows water to flow from a high point to a lower point. The composition is what allows the flow of water in the soil or the ability of the soil to pass water. This is soil permeability. The characteristic of soil permeability is an important parameter in agriculture, it is due to show soil fertility. The purpose of this study was to determine the permeability characteristics and electrical properties of soils in guava and dragon fruit plantations. The measured land is peatland in the village of Rasau, West Kalimantan. The method used for permeability (Falling Head) and electricity uses the EC Electrical Conductivity tool. Visually the observations that emerge with physical characteristics are obtained from parameter values such as EC. The smallest value of electrical conductivity at a depth of 350 has a range of values of 0.02 dS m - 1 and the highest value at a depth of 500 cm range of values of 0.22 dS m - 1 . The soil permeability value is directly proportional to the EC and soil porosity. When the permeability value is small, the EC value will also be smaller so that the resulting porosity is also low. This is consistent with the TekMIRA laboratory permeability values of 6.375 x 10- 5 cm s1 and 9,730 x 10- 5 cm s1 . The soil characteristic that affects conductivity is soil porosity, so when the porosity is small the conductivity value of the delivered electricity is also small. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/40536/1/S_FIS_1501193_TITLE.pdf http://repository.upi.edu/40536/2/S_FIS_1501193_Chapter%201.pdf http://repository.upi.edu/40536/3/S_FIS_1501193_Chapter%202.pdf http://repository.upi.edu/40536/4/S_FIS_1501193_Chapter%203.pdf http://repository.upi.edu/40536/5/S_FIS_1501193_Chapter%204.pdf http://repository.upi.edu/40536/6/S_FIS_1501193_Chapter%205.pdf http://repository.upi.edu/40536/7/S_FIS_1501193_Appendix.pdf |