IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NO 63 TAHUN 2014 TENTANG KEPRAMUKAAN SEBAGAI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER WAJIB DALAM UPAYA BELA NEGARA SISWA : Studi Deskriptif di SMPN 1 Samarang Kabupaten Garut

Kurikulum Indonesia selama ini lebih menekankan pada aspek pengetahuan dibandingkan aspek lain khususnya keterampilan. Persoalan ini berakibat pada meningkatnya degradasi moral, etika dan sopan santun siswa, meningkatnya ketidakjujuran, berkurangnya interaksi secara langsung, serta fanatisme terhada...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ilma Nurul Majid, - (Author)
Format: Book
Published: 2019-08-26.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_41346
042 |a dc 
100 1 0 |a Ilma Nurul Majid, -  |e author 
245 0 0 |a IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NO 63 TAHUN 2014 TENTANG KEPRAMUKAAN SEBAGAI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER WAJIB DALAM UPAYA BELA NEGARA SISWA : Studi Deskriptif di SMPN 1 Samarang Kabupaten Garut 
260 |c 2019-08-26. 
500 |a http://repository.upi.edu/41346/1/S_PSIPS_1500583_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/41346/2/S_PSIPS_1500583_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/41346/3/S_PSIPS_1500583_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/41346/4/S_PSIPS_1500583_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/41346/5/S_PSIPS_1500583_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/41346/6/S_PSIPS_1500583_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/41346/7/S_PSIPS_1500583_Appendix.pdf 
520 |a Kurikulum Indonesia selama ini lebih menekankan pada aspek pengetahuan dibandingkan aspek lain khususnya keterampilan. Persoalan ini berakibat pada meningkatnya degradasi moral, etika dan sopan santun siswa, meningkatnya ketidakjujuran, berkurangnya interaksi secara langsung, serta fanatisme terhadap budaya lain. Dalam menanggulangi permasalahan yang terjadi, pemerintah menetapkan peraturan yang meningkatkan peran pendidikan kepramukaan sebagai pendahuluan dalam bela negara sebagai pencegah segala permasalahan yang berkaitan dengan keberlangsungan bangsa dan negara. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman guru mengenai Permendikbud No. 63 tahun 2014 tentang Ekstrakulikuler Wajib Pramuka, implementasi Permendikbud No. 63 tahun 2014 di SMPN 1 Samarang, dan sikap yang muncul setelah adanya penerapan Permendikbud No. 63 tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan pemahaman guru yang memang kurang memahami dalam mengimplementasikan pendidikan kepramukaan sehingga membutuhkan pelatihan khusus bagi sekolah di daerah untuk peningkatan pendidikan karakter sebagai upaya bela negara. Implementasi di SMPN 1 Samarang dikatakan cukup baik terutama dalam pelaksanaan model blok. Sedangkan untuk model aktualisasi dan model reguler diperlukan waktu yang cukup lama dalam merancang kegiatan secara tepat berdasarkan peraturan yang berlaku. Pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan merupakan perwujudan dari pendahuluan bela negara beririsan dengan tujuan pendidikan IPS dalam membentuk warga negara yang baik. Nilai-nilai yang timbul setelah diterapkannya pendidikan kepramukaan di SMPN 1 Samarang diantaranya 1) kedisiplian, 2) kerjasama, 3) kepedulian sesama manusia, 4) kepedulian terhadap alam, 5) tanggungjawab, 6) melatih fisik dan mental, 7) kebersamaan, 8) kreatif, dan 9) mandiri.;--The Indonesian curriculum has so far emphasized aspects of knowledge more than skills. This problem results in values, morals, character that hinder the development of the ideals of the nation. In tackling the problems that occur, the government set regulations that increase the role of scouting education as a prelude to defending the country as a deterrent to all problems related to the survival of the nation and state. This study aims to determine the extent of teacher understanding of the Permendikbud No. 63 of 2014, implementation of Permendikbud No. 63 of 2014 at 1 Samarang Junior High School, and attitudes that emerged after the implementation of Permendikbud No. 63 of 2014. The method used in this study uses observation, interviews and documentation. The results of this study indicate the understanding of teachers who do not really understand implementing Scouting education so that special training for schools in the regions is needed to improve character education. Implementation at 1 Samarang Junior High School is quite good, especially in the implementation of the block model. As for the actualization model and the regular model, it takes quite a long time to design activities appropriately based on applicable regulations. Scouting education carried out is an embodiment of preliminary defense in line with the goal of social studies education in forming good citizens. Values that arise after the application of scouting education at 1 Samarang High School include discipline, cooperation, caring for fellow human beings and nature, responsibility, physical and mental training, togetherness, creative, and independent. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a LB1603 Secondary Education. High schools 
690 |a LC Special aspects of education 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/41346/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/41346  |z Link Metadata