Ideologi Talkshow Mata Najwa Trans7 edisi "Gara-Gara Tagar" (Analisis Wacana Kritis)

• Main Author: Revina Siska Widiastuti, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2019-08-26.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/41863/1/S_IND_1507274_Title.pdf; http://repository.upi.edu/41863/2/S_IND_1507274_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/41863/3/S_IND_1507274_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/41863/4/S_IND_1507274_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/41863/5/S_IND_1507274_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/41863/6/S_IND_1507274_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/41863/7/S_IND_1507274_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General); PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania

Media massa sebagai media yang bersifat informatif segala hal, salah satunya informasi politik. Seiring perkembangan jaman ke era modern, media massa dapat diakses oleh pengguna dalam bentuk yang ringkas, yaitu media sosial. Setiap pemberitaan politik di media sosial, akan menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat. Hal ini yang membuat media membingkai isu tersebut dalam kemasan talkshow. Seperti Mata Najwa Trans7 yang mampu menghadirkan narasumber pokok dari pihak pro dan kontra isu "Gara-Gara Tagar" di masyarakat. Dalam membingkai sebuah talkshow tidak terlepas dari sebuah ideologi. Bahasa berperan penting dalam membentuk sebuah ideologi sebagai alat pencapaian suatu tujuan dalam kekuasaan. Melalui wacana inilah yang pada akhirnya akan membuat suatu pengaruh terhadap orang lain. Analisis wacana kritis ini menggunakan model "Kognisi Sosial" Van Dijk. Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data simak bebas libat cakap. Hasil penelitian ini berupa struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro, yang digunakan sebagai penjelas untuk menentukan ideologi yang dibangun oleh Mata Najwa Trans7. Agar masyarakat lebih selektif memilih informasi yang dihadirkan oleh media di Indonesia.