Implikasi Peranan Paralegal Terhadap Penanggulangan Berita Bohong (Hoax) Sebagai Bentuk Civic Engagement

Berita bohong adalah permasalahan yang terjadi disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap kebenaran suatu berita dan kurangnya kesadaran hukum. Mahasiswa sebagai seorang paralegal memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan dan pemahaman bagi masyarakat untuk menanggulangi berita b...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mohamad Randy Isman, - (Author)
Format: Book
Published: 2019-09-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Berita bohong adalah permasalahan yang terjadi disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap kebenaran suatu berita dan kurangnya kesadaran hukum. Mahasiswa sebagai seorang paralegal memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan dan pemahaman bagi masyarakat untuk menanggulangi berita bohong sebagai bentuk partisipasi warga negara dan civic engagement. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari mahasiswa dan dosen Departemen Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI dan Jabar Saber Hoax. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) secara kompetensi keilmuan mahasiswa layak dikategorikan sebagai seorang paralegal namun dalam praktiknya masih kurang sadar akan kedudukannya sebagai paralegal; 2) belum terlihat ada bentuk implementasi terhadap penanggulangan berita bohong yang dilakukan mahasiswa sebagai paralegal; 3) kendala implementasi penanggulangan berita bohong adalah kurangnya literasi mahasiswa terhadap permasalahan terkait, kurangnya kesadaran untuk menanggulangi berita bohong; 4) solusi dalam permasalahan ini adalah peningkatan literasi media dan penegakan aturan yang berlaku. Hoax is caused by lack of undertanding of the truth of the news and lack of legal awareness. College students as paralegals have an obligation to provide education for the community to tackle the hoax as a form of civic engagement. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. The objects of study are students and lectures of Civic Education Department of Universitas Pendidikan Indonesia, and Jabar Saber Hoax's staff. Data collection techniques used are interviews, observation, and documentation studie. The results indicate that (1)students are categorized as eligable as paralegal but still not aware of their position; (2) there is no implementation of hoax prevention that carried out by students; (3) the problem is the lack of student literacy for hoax, and lack of awareness to overcomes hoax; (4)the solution is to increase media literacy and enforce applicable rules about hoax.
Item Description:http://repository.upi.edu/42717/8/S_PKN_1505112_Title.pdf
http://repository.upi.edu/42717/1/S_PKN_1505112_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/42717/2/S_PKN_1505112_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/42717/4/S_PKN_1505112_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/42717/5/S_PKN_1505112_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/42717/6/S_PKN_1505112_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/42717/7/S_PKN_1505112_Appendix.pdf