RESOLUSI KONFLIK DALAM KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA ANTARETNIS PEDAGANG-PEMBELI DI PASAR BARU TRADE CENTER BANDUNG

ABSTRAK Dalam kehidupan masyarakat, pasar menjadi salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas hidup masyarakat karena pada dasarnya pasar merupakan suatu perwujudan dari sebuah kebudayaan yang telah diciptakan oleh manusia. Pasar sebagai sendi perekonomian rakyat juga memungkinkan ma...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Intan Noersynthia Sari Busri, - (Author)
Format: Book
Published: 2019-08-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_42733
042 |a dc 
100 1 0 |a Intan Noersynthia Sari Busri, -  |e author 
245 0 0 |a RESOLUSI KONFLIK DALAM KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA ANTARETNIS PEDAGANG-PEMBELI DI PASAR BARU TRADE CENTER BANDUNG 
260 |c 2019-08-27. 
500 |a http://repository.upi.edu/42733/1/S_IKOM_1503852_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/42733/2/S_IKOM_1503852_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/42733/3/S_IKOM_1503852_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/42733/4/S_IKOM_1503852_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/42733/5/S_IKOM_1503852_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/42733/6/S_IKOM_1503852_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/42733/7/S_IKOM_1503852_Appendix.pdf 
520 |a ABSTRAK Dalam kehidupan masyarakat, pasar menjadi salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas hidup masyarakat karena pada dasarnya pasar merupakan suatu perwujudan dari sebuah kebudayaan yang telah diciptakan oleh manusia. Pasar sebagai sendi perekonomian rakyat juga memungkinkan manusia dari aneka latar belakang budaya bertatap muka dan berkomunikasi secara langsung. Kehadiran orang-orang yang berasal dari berbagai etnis tersebut akan cenderung mendatangkan potensi konflik yang berbeda. Sebagai salah satu pasar yang memiliki jumlah pedagang dan ruang dagang yang paling banyak dibandingkan dengan pasar-pasar lainnya yang berada di Kota Bandung, menjadikan Pasar Baru sebagai lahan usaha bagi para pedagang yang datang dari berbagai daerah baik dari Indonesia maupun luar negeri. Pasar Baru juga banyak dikunjungi oleh pembeli dari berbagai daerah di Indonesia termasuk dari luar negeri. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui bagaimana resolusi konflik dalam komunikasi lintas budaya antaretnis yang dilakukan pedagang-pembeli pada saat bertransaksi jual-beli. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif dengan metode studi kasus, yang dalam pemilihan informan menggunakan snowball sampling. Informan utama dari penelitian ini adalah pedagang dan pembeli yang berasal dari etnis berbeda dari dalam dan luar negeri. Pokok pembahasan penelitian ini akan memaparkan konflik yang terjadi antara pedagang-pembeli. Lalu, akan dilanjutkan dengan mengidentifikasi resolusi konflik yang dilakukan oleh pedagang-pembeli. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa konflik yang terjadi antara pedagang-pembeli antaretnis berdasarkan teori eksplorasi budaya diantaranya terkait perbedaan bahasa dan pertentangan dalam tawar menawar yang bersumber dari cara komunikasi, emosi, dan kebutuhan. Adapun resolusi konflik dalam komunikasi lintas budaya antaretnis yang dilakukan pedagang-pembeli yaitu dengan strategi non-assertive assimilation, aggresive assimilation, non-assertive accomodation, assertive accomodation dan non-assertive separation. Kata kunci: konflik antaretnis, komunikasi lintas budaya, resolusi konflik, identitas etnis, teori ko-kultural, pedagang-pembeli ABSTRACT The market becomes an inseparable part of the society's activities because it basically is an embodiment of human culture. The market as a joint economy of the people also allows people from various cultural backgrounds to communicate face to face. The presence of people from various ethnic groups will potentially bring conflicts. As one of the markets with the highest number of traders and the largest trading space compared to other markets in the city of Bandung, Pasar Baru is a business area for traders from various regions, both from Indonesia and abroad. Pasar Baru is also visited by many buyers from various regions in Indonesia, including from abroad. This research focuses on finding about conflict resolutions in the intercultural communication between traders and buyers of different ethnicities during trading. It adopted a qualitative approach with a case study method, using snowball sampling to gain a number of informants. The main informants of this study were traders and buyers of different ethnicities from Indonesia and abroad. The research paper will first describe the conflicts between traders and buyers and proceed to identifying the conflict resolutions used by the buyers and traders. The findings show that the interethnic conflicts between traders and buyers, based on the theory of cultural exploration, are related to language differences and disagreements in bargaining that stem from ways of communicating, emotions, and needs. The strategies for interethnic conflict resolutions used by the traders and buyers in their intercultural communication include the non-aggressive assimilation, aggressive assimilation, non-assertive accommodation, assertive accommodation, and non-assertive separation strategies. Keywords: interethnic conflict, intercultural communication, conflict resolution, ethnic identity, co-cultural theory, buyers-traders 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a HE Transportation and Communications 
690 |a HN Social history and conditions. Social problems. Social reform 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/42733/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/42733  |z Link Metadata