UPAYA KELUARGA DALAM MENGEMBANGKAN REGULASI EMOSI DIRI ANAK TUNALARAS
Banyak masalah yang dihadapi orang tua dengan anak tunalaras salah satunya dalam masalah perkembangan regulasi emosi. Anak tunalaras yang dikatakan sebagai anak yang mengalami gangguan emosi dan penyimpangan tingkah laku. Akibat perbuatannya dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya seh...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2018-06-05.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Banyak masalah yang dihadapi orang tua dengan anak tunalaras salah satunya dalam masalah perkembangan regulasi emosi. Anak tunalaras yang dikatakan sebagai anak yang mengalami gangguan emosi dan penyimpangan tingkah laku. Akibat perbuatannya dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya sehingga kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Fokus penelitian ini diarahkan pada bagaimana kondisi regulasi emosi anak tunalaras, faktor yang mempengaruhi perkembangan regulasi emosi anak tunalaras serta upaya yang dilakukan keluarga dalam mengembangkan regulasi emosi diri anak tunalaras. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya keluarga dalam mengembangkan regulasi emosi diri anak tunalaras. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif untuk memperoleh informasi secara menyeluruh. Penelitian ini mengambil 3 subyek yaitu orang tua, nenek, dan kakak yang miliki anak tunalaras. Hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa pemahaman yang dimiliki orang tua berkaitan dengan cara orang tua menangani anaknya. Sikap awal yang ditunjukkan orang tua yaitu acuh tak acuh dan menganggap perilaku yang dialami anak bukanlah suatu hambatan dalam perkembangan regulasi emosi anak. Faktor penyebab yang mempengaruhi perkembangan regulasi emosi anak tunalaras disini adalah faktor lingkungan keluarga, pola asuh orang tua, dan pengalaman traumatik yang sebelumnya pernah dialami anak. Mengenai upaya yang dilakukan keluarga tidak terlalu terlihat, tetapi ada upaya yang dilakukan kakaknya dengan melakukan pendekatan secara personal dan bisa menimbulkan rasa nyaman serta percaya dari diri anak tunalaras. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/43833/3/S_PKh_1100766_Title.pdf http://repository.upi.edu/43833/1/S_PKh_1100766_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/43833/2/S_PKh_1100766_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/43833/4/S_PKh_1100766_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/43833/6/S_PKh_1100766_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/43833/5/S_PKh_1100766_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/43833/7/S_PKh_1100766_Appendix.pdf |