APPROPRIATING INDONESIAN IDENTITY IN AN EYL CLASSROOM AT A PRIVATE PRIMARY SCHOOL IN BANDUNG

Konstruksi identitas dalam pengajaran Bahasa Inggris untuk anak merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Namun, konstruksi identitas seringkali diabaikan oleh guru Bahasa inggris yang mungkin memiliki peran penting dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris di kelas. O...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sarah Anisarahma, - (Author)
Format: Book
Published: 2019-10-11.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Konstruksi identitas dalam pengajaran Bahasa Inggris untuk anak merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Namun, konstruksi identitas seringkali diabaikan oleh guru Bahasa inggris yang mungkin memiliki peran penting dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris di kelas. Oleh karenanya, penelitian kualitatif ini dilakukan untuk mengungkapkan bagaimana identitas Indonesia dibangun di dalam kelas Bahasa Inggris di salah satu sekolah swasta di kota Bandung. Data penelitian diambil dari observasi untuk menemukan identitas Indonesia di dalam kelas Bahasa Inggris, wawancara dengan kepala sekolah dan guru Bahasa Inggris mengenai konstruksi identitas dalam proses pengajaran Bahasa Inggris untuk anak, dan analisis buku Bahasa Inggris yang digunakan di dalam kelas. Identitas Indonesia yang ditemukan dikelompokkan menjadi beberapa kategori berdasarkan teori Smith (1990) mengenai formasi identitas. Lebih lanjut lagi, penelitian ini juga menggunakan tipe-tipe code switching dari Poplack (1980) untuk menganislis penggunaan Bahasa Indonesia di dalam kelas Bahasa Inggris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas Indonesia dibangun melalui penggunaan Bahasa Indonesia selama pembelajaran Bahasa Inggris di dalam kelas, identitas Indonesia di dalam rutinitas sehari-hari, dan manifestasi dari simbol-simbol identitas Indonesia seperti simbol kenegaraan, benda-benda fisik dan kegiatan simbolik yang mencirikan ke-Indonesia-an. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sekolah sebagai institusi pendidikan memiliki pandangan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris dan konstruksi identitas Indonesia merupakan dua hal yang berbeda. Penelitian ini menunjukkan bahwa praktisi Bahasa Inggris untuk anak meyakini bahwa identitas Indonesia dapat dibangun melalui komunikasi dengan keluarga maupun kegiatan di luar kelas Bahasa Inggris. Penelitian ini mungkin sesuai dengan pandangan mengenai kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya konstruksi identitas dalam pengajaran Bahasa Inggris. Oleh karena itu, pemahaman mengenai pentingnya konstruksi identitas dalam pengajaran Bahasa Inggris harus diberikan kepada guru Bahasa Inggris untuk anak.----------Identity construction in an EYL classroom is one of the most significant parts in English teaching. However, identity construction is often ignored by English teachers who may play a key role in constructing identity in the classroom. Thus, this qualitative study is conducted to analyze how Indonesian identity is constructed in an EYL classroom. Data are generated from classroom observations to find things that represent Indonesian identity in the classroom, semi-structured interviews to the school principal and an EYL teacher of the school regarding identity construction in English teaching, and text-book analysis to find Indonesian identity in English textbooks which are used in the classroom. Indonesian identity, then, is classified into categories based on Smith's (1990) identity formation. Further, this study also utilizes Poplack's (1980) types of code-switching to analyze Indonesian expressions in the classroom. Analysis reveals that Indonesian identity was constructed through Indonesian expressions used in the EYL classroom, daily routines which were reflected through norms and habit, and symbolic manifestation of Indonesian identity which was developed through government-related items, physical items, and symbolic activities. Further, the findings also reveal that the school as an institution perceived that EYL and Indonesian identity construction were somehow detached from one another and believed that Indonesian identity should be constructed in communication in families and outside the classroom. These findings might have conformed the ignorance of identity construction in English teaching. Therefore, an understanding of the importance of identity construction in English teaching should be given to EYL teachers.
Item Description:http://repository.upi.edu/44106/1/T_B.ING_1706971_Title.pdf
http://repository.upi.edu/44106/2/T_B.ING_1706971_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/44106/3/T_B.ING_1706971_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/44106/4/T_B.ING_1706971_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/44106/5/T_B.ING_1706971_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/44106/6/T_B.ING_1706971_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/44106/7/T_B.ING_1706971_Appendix.pdf