PERENCANAAN PROGRAM SENI BUDAYA SEBAGAI AKTIVITAS WISATA DI DESA JELEKONG, KABUPATEN BANDUNG

Selama ini pemahaman mengenai budaya di pahami secara umum sebagai sesuatu yang baik dan dilakukan secara berulang-ulang hingga menjadi kebiasaan. Pariwisata budaya terus berkembang dan tak hanya dilihat sebagai pemaknaan pada perbedaan/keberagaman. Proses pariwisata budaya yang besar dan mengakibat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Bagus Pamasta Adjie, - (Author)
Format: Book
Published: 2017-10-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Selama ini pemahaman mengenai budaya di pahami secara umum sebagai sesuatu yang baik dan dilakukan secara berulang-ulang hingga menjadi kebiasaan. Pariwisata budaya terus berkembang dan tak hanya dilihat sebagai pemaknaan pada perbedaan/keberagaman. Proses pariwisata budaya yang besar dan mengakibatkan efek domino pada berbagai bidang, tentu saja memberikan dispossible income (aktivitas ekonomi), khususnya bagi host community (tuan rumah). Dimana dari budaya, muncul seni yang dapat dijadikan suatu aktivitas wisata untuk memberikan value (nilai). Penelitian kualitatif dipilih dengan menggunakan model analisis berdasarkan lima aspek Program Planning Mill (2008), dimana aspek leadership, budgeting, scheduling, facility availability, dan promoting the program menjadi batasan untuk merencanakan program seni budaya sebagai aktivitas wisata di Desa Jelekong, Kabupaten Bandung. Hasil dari wawancara kepada tujuh orang nara sumber menyatakan bahwa, ada pula beberapa hambatan terkait lima aspek Program Planning Mill (2008) yang diungkap oleh masing-masing nara sumber. Dimana hambatan leadership terkendala di kualitas SDM Desa Jelekong dalam mengembangkan sektor pariwisata pedesaan, sementara budgeting terhambat pada pengelolaan dana anggaran dari pihak pemerintah dan swasta yang membutuhkan pihak ke-3. Lalu, scheduling terhambat oleh faktor cuaca, dimana faktor ini sangat berpengaruh bagi masyarakat Jelekong untuk memulai aktivitas seni budaya. Untuk Facility Availability sudah ada namun belum dimanfaatkan secara maksimal dan butuh beberapa penambahan. Dan aspek terakhir yaitu promoting the program masih terkendala di cara promosi dan pemasaran tradisional belum sepenuhnya berbasis teknologi, ;---So far, the understanding of culture is generally understood as a good thing and done repeatedly until it becomes a habit. Cultural tourism continues to grow and is not only seen as the meaning of difference / diversity. The large cultural tourism process and the resulting domino effect on various fields, of course, provide disposable income (economic activity), especially for host community (host). Where from culture, emerging art that can be made a tourism activity to provide value (value). Qualitative research is selected by using the analysis model based on five aspects of Planning Mill Program (2008), where the aspects of leadership, budgeting, scheduling, facility availability, and promoting the program become the boundaries to plan art and cultural programs as tourism activities in Jelekong Village, Bandung Regency. The results from interviews with seven resource persons stated that there were also some obstacles related to the five aspects of the Planning Mill Program (2008) revealed by each resource person. Where leadership barriers are constrained in the quality of the Jelekong Village's human resources in developing the rural tourism sector, while budgeting is hampered by the management of government and private budget funds requiring third parties. Then, scheduling is hampered by weather factor, where this factor is very influential for Jelekong society to start the activity of art and culture. For Facility Availability already exists but has not been utilized maximally and need some additions. And the last aspect of promoting the program is still constrained in the way traditional promotions and marketing have not been fully technology-based.
Item Description:http://repository.upi.edu/44582/1/S_MRL_1304994_Title.pdf
http://repository.upi.edu/44582/2/S_MRL_1304994_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/44582/3/S_MRL_1304994_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/44582/4/S_MRL_1304994_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/44582/5/S_MRL_1304994_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/44582/6/S_MRL_1304994_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/44582/7/S_MRL_1304994_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/44582/8/S_MRL_1304994_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/44582/9/S_MRL_1304994_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/44582/10/S_MRL_1304994_Appendix.pdf