HUBUNGAN RENCANA PEMBANGUNAN RUMAH DERET DI KOTA BANDUNG TERHADAP RESPON MASYARAKAT DI KELURAHAN TAMANSARI

• Main Author: Ayunin Tyas Pramesti, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2018-08-30.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/45334/1/S_GEO_1405532_Title.pdf; http://repository.upi.edu/45334/2/S_GEO_1405532_Abstract.pdf; http://repository.upi.edu/45334/3/S_GEO_1405532_Table_Of_Content.pdf; http://repository.upi.edu/45334/4/S_GEO_1405532_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/45334/5/S_GEO_1405532_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/45334/6/S_GEO_1405532_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/45334/7/S_GEO_1405532_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/45334/8/S_GEO_1405532_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/45334/9/S_GEO_1405532_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/45334/10/S_GEO_1405532_Appendix.pdf
• Keywords: G Geography (General)

Fenomena tingginya tingkat pertumbuhan penduduk secara umum berdampak pada tingginya persoalan yang dihadapi kota-kota di Indonesia. . Terbentuknya pemukiman kumuh, yang sering disebut sebagai slum area sering dipandang potensial menimbulkan banyak masalah perkotaan. Permasalahan keterbatasan lahan pada permukiman membuat warga harus menghemat ruang secara efisien. Pada studi kasus di Tamansari, Kota Bandung perencanaan rumah deret oleh pemerintah setempat dapat menjadi solusi permasalahan tersebut. Rencana pembangunan rumah deret tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) yang di keluarkan di Kota bandung oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) nomor 538.2/1375A/DPKP3/2017. Respon terbagi menjadi tiga, yaitu: 1) respon kognitif (pengetahuan), 2) respon afektif (sikap) dan 3) respon konatif (tindakan). Sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, antara lain sandang, pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Respon Kognitif, afektif dan konatif yang diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh masyarakat memiliki hasil yang signifikan yakni warga setuju akan rencana pembangunan dengan syarat-syarat tertentu dan sudah memulai relokasi. Walaupun masih ada beberapa warga yang menolak, namun akan diadakan pengosongan lahan dalam tenggat waktu yang telah di tentukan. Dalam hal merealisasikan suatu pembangunan kedepannya diharpkan agar lebih mendekatkan kepada masyarakat dan memberikan pengetahuan lebih tentang pembanggunan rumah deret. ;---In general, the high population growth phenomenon creates an impact on the numerous problems faced by cities in Indonesia. The emergence of slum is often times seen as potentially causing a lot of urban problems. The problem of limited land for housing results in community having to efficiently save space. In the case study of Tamansari, Bandung, the row house planning by the local government can become the solution to the problem. The planned row house construction is stated in a decree (SK) issued in Bandung by the Housing and Settlement Agency (DPKP3) no. 538.2/1375A/DPKP3/2017. The responses are divided into three, namely: 1) cognitive response (knowledge), 2) affective response (attitude) and 3) conative response (action). Socio-economic is every aspect related to meeting the needs of the community including clothing, food, housing, education, health, and the likes. Based on the results, the cognitive, affective and conative responses indicate significant result meaning that the community agrees with the development plan under certain conditions and they have started relocation. Though refused by a number of residents, land clearing will be conducted within the specified deadline. In the future realization for such development, it is expected that the community is approached and given more knowledge related with row house construction.