PENGARUH PENDEKATAN FLOOR TIME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

Penelitian berjudul "Pengaruh Pendekatan Floor Time Terhadap Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi Anak dengan Hambatan Penglihatan di SLB Negeri A Kota Bandung". Subjek penelitian (F) merupakan anak dengan hambatan penglihatan total dan diduga disertai dengan hambatan lain (ADHD) yang menga...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Santi Puspitasari, - (Author)
Format: Book
Published: 2018-06-18.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian berjudul "Pengaruh Pendekatan Floor Time Terhadap Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi Anak dengan Hambatan Penglihatan di SLB Negeri A Kota Bandung". Subjek penelitian (F) merupakan anak dengan hambatan penglihatan total dan diduga disertai dengan hambatan lain (ADHD) yang mengalami masalah dalam kemampuan berkomonukasi. Penelitian bertempat di SLB Negeri A Kota Bandung. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendekatan floor time untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Penelitian ini dilaksanakan mengingat pentingnya kemampuan berkomunikasi dimiliki oleh subjek. Penelitian ini menggunakan metode Single Subject Research (SSR). Desain yang digunakan yaitu desain A-B-A, yang mana terdiri dari tiga fase yaitu fase baseline-1 (A1), fase intervensi (B), dan fase baseline-2 (A2). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pemberian tes menggunakan instrumen tes. Tes yang dipakai adalah tes mengikuti instruksi dan menjawab pertanyaan. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan persentase, sedangkan datanya dianalisis dengan menggunakan grafik garis sederhana. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam kemampuan berkomunikasi. Terlihat dari peningkatan mean level 42,33% pada baseline-1 (A-1) berubah menjadi 55,86% pada fase intervensi (B) dan ) menjadi 59,67% pada fase baseline-2 (A-2). Besarnya pengaruh pendekatan floor time yang terlihat dari peningkatan mean level untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak dengan hambatan penglihatan di SLBN A Kota Bandung antara lain dari baseline-1 (A-1) ke intervensi (B) sebesar 13,53%. Lalu dari baseline-1 (A-1) ke baseline-2 (A-2) sebesar 17,34% dan dari intervensi (B) ke baseline-2 (A-2) sebesar 3,81%. Bahasa ekspresif dan ekspresif anak lebih baik dari sebelumnya, diantaranya anak mampu mengikuti instruksi dengan benar dan mampu bercerita. Dengan demikian pendekatan floor time berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berkomunikasi anak dengan hambatan penglihatan di SLBN A Kota Bandung. The study titled "The Influence of Floor Time Approach to the Communication Ability Improvement of Children with Visual Impairment at SLB Negeri A Kota Bandung". The research subjects (F) of this study are children with totally blind and allegedly accompanied by other obstacles who experience problems in the ability to communicate. The study is conducted at SLB Negeri A Kota Bandung. The objective of this study is to know the influence of floor time approach to the communication ability improvement. This study is conducted by considering the importance of communication ability owned by the subject. Single Subject Research (SSR) method is used in this study. This study uses A-B-A research design which consists of three phases, namely the baseline-1 phase (A1), the intervention phase (B), and the baseline-2 phase (A2). The data collection in this study is collected through test using the test instrument. The test used is a test of following instructions and answering questions. The collected data are processed by using percentage, while the data are analyzed by using simple line graph. The results of processing and data analysis show that there is an improvement in the ability to communicate. It can be seen from the increase of mean level from 42.33% at baseline-1 phase (A-1) becomes 55,86% in intervention phase (B) and 59,67% at baseline-2 phase (A-2). The influence from baseline-1 (A-1) to intervention (B) is 13.53%. Meanwhile, the influence from baseline-1 (A-1) to baseline-2 (A-2) is 17,34%, and the influence from intervention (B) to baseline-2 (A-2) is 3,81%. Expressive language and children expression are better than ever, such as children are able to follow the instructions correctly and are able to tell stories. Therefore, the floor time approach influences the communication ability improvement to the children with visual impairment at SLB N A Kota Bandung.
Item Description:http://repository.upi.edu/45844/1/S_PKH_1305621_Title.pdf
http://repository.upi.edu/45844/2/S_PKH_1305621_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/45844/3/S_PKH_1305621_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/45844/4/S_PKH_1305621_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/45844/5/S_PKH_1305621_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/45844/6/S_PKH_1305621_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/45844/7/S_PKH_1305621_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/45844/8/S_PKH_1305621_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/45844/9/S_PKH_1305621_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/45844/10/S_PKH_1305621_Appendix.pdf