STUDI ETHNOMATHEMATICS PADA ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH GADANG SUMATERA BARAT DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH
Ethnomathematics merupakan kajian tentang hubungan timbal balik antara budaya dan matematika. Studi ethnomathematics ini bertujuan untuk mengeksplorasi ide-ide matematis pada desain dan proses pembangunan rumah gadang di daerah Luhak nan Tigo Sumatera Barat serta untuk mendokumentasikan proses trans...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2018-08-29.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Ethnomathematics merupakan kajian tentang hubungan timbal balik antara budaya dan matematika. Studi ethnomathematics ini bertujuan untuk mengeksplorasi ide-ide matematis pada desain dan proses pembangunan rumah gadang di daerah Luhak nan Tigo Sumatera Barat serta untuk mendokumentasikan proses transfer pengetahuan arsitektur tradisional dari tukang tuo ke generasi penerusnya. Penelitian ini juga bertujuan merancang dan mengkaji efektifitas pembelajaran matematika dengan pendekatan ethnomathematics menggunakan konteks rumah gadang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian etnografi. Teknik observasi, analisis dokumen dan artefak dilakukan untuk memperoleh data tentang ide matematis pada desain rumah gadang. Untuk mengetahui proses, falsafah dalam pembangunan rumah gadang dilakukan wawancara dengan tukang tuo, dan ninik mamak sebagai pemangku adat. Validasi RPP dan worksheet dilakukan oleh pakar pendidikan matematika, pendidik dan ahli pembelajaran matematika dari Dinas Pendidikan Luhak nan Tigo. Untuk mendapatkan respon dari peserta didik dan pendidik terhadap rancangan pembelajaran matematika dengan pendekatan ethnomathematics menggunakan konteks rumah gadang, digunakan angket dan wawancara. Temuan penelitian ini menunjukkan terdapat ide bilangan (counting), pengukuran (measuring), keruangan (locating), bentuk (designing), prosedur/aturan (playing) dan konseptualisasi (explaining) pada desain rumah gadang dan cara kerja tukang tuo dalam proses pembangunan rumah gadang. Tahapan proses transfer pengetahuan arsitektur tradisional rumah gadang dari tukang tuo ke generasi penerusnya bersesuaian dengan teori belajar sosial Albert Bandura dan teori belajar sosio-kultural Vygotsky. RPP dan worksheet dirancang untuk materi Garis dan Sudut, serta materi Bangun datar (Segitiga dan Segiempat) di kelas VII, materi Lingkaran di kelas VIII dan materi Transformasi di kelas IX. Respon peserta didik dan pendidik menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan ethnomatematika menggunakan konteks rumah gadang dilengkapi worksheet memberikan efek yang baik. Hal ini terlihat dari respon peserta didik yang menunjukkan pemahaman yang baik terhadap materi, aktivitas yang positif saat pembelajaran dan motivasi mengikuti pembelajaran. Pendidik merasakan penambahan wawasan dan referensi terhadap pendekatan pembelajaran yang menggunakan konteks budaya. ;---Ethnomathematics is the study of the relationship between mathematics and culture. This study explores mathematical ideas on the design and the process of Rumah Gadang construction in Luhak nan Tigo, West Sumatera. This study also preserves knowledge transfer of traditional architecture from tukang tuo to the next generation and to design an effective learning by applying ethnomathematics in which rumah gadang as its context. This research makes use of a qualitative approach and ethnography method that apply observation, document and artifact analysis to collect the data. The researcher interviewed tukang tuo and niniak mamak to find out the process of rumah gadang construction and to reveal the philosophy contained in it. In learning design, lesson plans and worksheets were validated by mathematics education experts, teacher, and the mathematics experts from Luhak nan Tigo Education Office. Questionnaire and interview were used to identify student's responses on the learning design. The research finding shows that there are ideas for counting, measuring, locating, designing, procedures and playing on the design and the process of constructing of rumah gadang. Overall, the stages of the knowledge transfer from tukang tuo to the next generation is related to social learning theory that is promoted by Albert Bandura and socio-cultural learning theory by Vygotsky. The research develops lesson plans and worksheets on several topics: line and angle, two-dimensional shapes (for year seven students), circle (for year eight), transformation (for year nine). Students and teachers responded positively on the applying of this approach in which rumah gadang is as the context. This new approach in learning mathematic encourage students to actively study and also gives teachers an alternative way of teaching mathematics that utilize the richness of their own culture. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/46717/1/D_MTK_1502682_Title.pdf http://repository.upi.edu/46717/2/D_MTK_1502682_Abstract.pdf http://repository.upi.edu/46717/3/D_MTK_1502682_Table_of_Content.pdf http://repository.upi.edu/46717/4/D_MTK_1502682_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/46717/5/D_MTK_1502682_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/46717/6/D_MTK_1502682_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/46717/7/D_MTK_1502682_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/46717/8/D_MTK_1502682_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/46717/9/D_MTK_1502682_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/46717/10/D_MTK_1502682_Appendix.pdf |