Analisis Kontrastif Tindak Tutur Ucapan Selamat dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Indonesia. Bandung. Skripsi: Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI.

Abstrak Dalam proses komunikasi, manusia memiliki potensi menciptakan kesalahpahaman dalam memahami pernyataan atau ungkapan yang diucapkan oleh mitra tutur. Hal itu disebabkan oleh adanya perbedaan nilai-nilai budaya yang berlaku dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi bahasa dan perilaku berbahas...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rahayu, Hesty Sunarlindra Kesuma (Author)
Format: Book
Published: 2013-11-29.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_4690
042 |a dc 
100 1 0 |a Rahayu, Hesty Sunarlindra Kesuma  |e author 
245 0 0 |a Analisis Kontrastif Tindak Tutur Ucapan Selamat dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Indonesia. Bandung. Skripsi: Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI. 
260 |c 2013-11-29. 
500 |a http://repository.upi.edu/4690/1/S_JRM_0902441_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/4690/2/S_JRM_0902441_Abstract.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/4690/3/S_JRM_0902441_Table_Of_Content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/4690/4/S_JRM_0902441_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/4690/5/S_JRM_0902441_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/4690/6/S_JRM_0902441_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/4690/7/S_JRM_0902441_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/4690/8/S_JRM_0902441_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/4690/9/S_JRM_0902441_Bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/4690/10/S_JRM_0902441_Appendix.pdf 
520 |a Abstrak Dalam proses komunikasi, manusia memiliki potensi menciptakan kesalahpahaman dalam memahami pernyataan atau ungkapan yang diucapkan oleh mitra tutur. Hal itu disebabkan oleh adanya perbedaan nilai-nilai budaya yang berlaku dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi bahasa dan perilaku berbahasa masyarakat tersebut. Oleh sebab itu, dalam mempelajari bahasa asing dalam hal ini bahasa Jerman, tidak hanya tata bahasa yang dipelajari namun juga budaya orang-orang Jerman. Budaya Jerman dapat dipelajari dengan cara mengetahui ujaran yang sering digunakan oleh penutur asli bahasa Jerman. Analisis kontrastif dan kajian tindak tutur digunakan untuk mencari persamaan dan perbedaan dari kedua bahasa dan ujaran yang umum digunakan dalam kondisi tertentu. Berdasarkan masalah tersebut dalam penelitian ini dikaji tindak tutur yang dibatasi pada ucapan selamat situasi ulang tahun, pernikahan, kelahiran, kelulusan dan pekerjaan dalam lingkup formal dan nonformal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui realisasi ucapan selamat yang digunakan penutur Jerman pada situasi ulang tahun, pernikahan, kelahiran, kelulusan dan pekerjaan, 2) mengetahui realisasi ucapan selamat yang digunakan penutur Indonesia pada situasi ulang tahun, pernikahan, kelahiran, kelulusan dan pekerjaan, 3) mengidentifikasi persamaan dan perbedaan ucapan selamat dalam bahasa Jerman dan bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Melalui metode ini data dikumpulkan, diklasifikasi, dianalisis dan diinterpretasikan. Instrumen yang digunakan adalah DCT (Discourse Completion Test) tipe open item-verbal response only yang disebarkan pada 5 orang mahasiswa Jerman dan 5 orang mahasiswa asal Indonesia. Hasil analisis menunjukkan pada umumnya responden Jerman mengucapkan selamat dalam bentuk nominal dan bentuk tidak langsung, seperti "Herzlichen Glückwunsch zur Hochzeit" dan "Ich gratuliere dir zu diesem Erfolg". Responden Indonesia rata-rata mengucapkan selamat dengan bentuk yang sama antara satu responden dengan responden yang lain, seperti "selamat ulang tahun" dan "selamat menempuh hidup baru". Selain itu, terdapat persamaan ucapan selamat yang digunakan responden Jerman dengan responden Indonesia dalam padanan kata dan maknanya. Perbedaan yang tampak adalah responden Jerman lebih sering menyertakan pujian kepada mitra tuturnya daripada responden Indonesia. Namun responden Indonesia mengucapkan doa untuk mitra tutur lebih variatif dari pada responden Jerman. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar pembelajar bahasa Jerman tidak hanya mempelajari tata bahasa, namun juga budaya Jerman, serta melakukan penelitian tindak tutur lainnya. Abstract In dem Kommunikationsprozess hat man das Potenzial, ein Missveständnis zu machen, um die Äuβerungen von dem Gesprächspartner zu verstehen. Diese Tatsache wird von unterschiedlichen kulturellen Werten verursacht, die in der Gesellschaft gilt und diese das Sprachverhalten einer Gesellschaft beeinflusst. Deshalb ist es nötig, die Kultur einer Fremdsprache in diesem Fall deutschen Sprache zu lernen bzw. kennenzulernen. Die deutsche Kultur kann man unter anderem durch die Äuβerungen, die von dem Muttersprachler oft angewendet werden, lernen. Kontrastive Analyse und eine Studie über den Sprechakt versuchen, die Gemeinsamkeiten und die Unterschieden beider Sprache und die Äuβerungen, die in bestimmter Situation verwendet werden, zu finden. Aufgrund der oben gennanten Darstellung wird in dieser Untersuchung den Sprechakt Gratulation und zwar zum Geburtstag, zur Hochzeit, zur Geburt, zum Erfolg bei der Prüfung und bei der Arbeit in formellen und informellen Formen untersucht. Die Ziele dieser Untersuchung sind es: 1) die Realisierung des Sprechakts Gratulation in den Situationen zum Geburtstag, zur Hochzeit, zur Geburt, zum Erfolg bei der Prüfung und bei der Arbeit von Deutschen zu wissen, 2) die Realisierung des Sprechakts Gratulation in den Situationen zum Geburtstag, zur Hochzeit, zur Geburt, zum Erfolg bei der Prüfung und bei der Arbeit von Indonesier zu wissen, 3) ihre Gemeinsamkeiten und Unterschiede zu identifizieren. In dieser Untersuchung wurde die deskriptiv-analytische Methode verwendet. Durch diese Methode wurde die Daten gesammelt, klassifiziert, analysiert und interpretiert. Zur Datensammlung wurde als Instrument der DCT (Discourse Completion Test) type "open item-verbal response only" verwendet. Als Sampel wurden fünf indonesische und fünf deutsche Studenten genommen. Die Ergebnisse der Datenanalyse zeigen, dass die Deutschen im Allgemeinen bei der Gratulation nominale-und indirekte Formen benutzen, wie z.B "Herzlichen Glückwunsch zur Hochzeit" und "Ich gratuliere dir zu diesem Erfolg". Die Indonesier benutzen meistens die gleichen Formen bei der Gratulation, wie z.B "Selamat ulang tahun" und "Selamat menempuh hidup baru". Auβerdem gibt es Gemeinsamkeiten bei den Äuβerungen der Gratulation zwischen den Deutschen und den Indonesiern sowohl in der Wortwahl als auch in der Bedeutung. Der Unterschied liegt daran, dass die Deutschen ihrem Gesprächspartner mehr Komplimente geben als die Indonesier. Dagegen äuβern die Indonesier ihre Wünsche für ihre Gesprächspartner vielfältiger als die Deutschen. Basierend auf den Untersuchungsergebnissen sollten die Deutschstudierenden nicht nur Grammatik, sondern auch deutsche Kultur lernen. Auβerdem schlägt die Verfasserin vor, weitere Untersuchungen über den Sprechakt gemacht zu werden. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/4690/ 
856 |u https://repository.upi.edu/4690  |z Link Metadata