INDONESIAN-ENGLISH FABLE CHARACTERS' REPRESENTATION AND AUTHORS' WORLDVIEW

Riset ini membahas mengenai bagaimana binatang sebagai karakter direpresentasikan dalam fabel berbahasa Indonesia dan Inggris, juga pandangan seperti apa yang penulis sampaikan melalui fabel yang mereka tulis. Riset ini deskriptif dengan elemen kuantitatif berupa persentase. Teori yang dipakai dalam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Patriana, Terra (Author)
Format: Book
Published: 2013-04-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Riset ini membahas mengenai bagaimana binatang sebagai karakter direpresentasikan dalam fabel berbahasa Indonesia dan Inggris, juga pandangan seperti apa yang penulis sampaikan melalui fabel yang mereka tulis. Riset ini deskriptif dengan elemen kuantitatif berupa persentase. Teori yang dipakai dalam riset ini adalah Transitivity dan Theme-rheme yang dikembangkan oleh Halliday dan para pengikutnya. "Si Kancil dan Siput" dan "The Tortoise and The Hare" yang diunduh pada Oktober 2012 dari childhoodreading.com dan www.ceritaanak.org adalah sumber data riset ini. Dalam riset ini, ditemukan bahwa penulis Indonesia memandang binatang sebagai pembicara (dilihat dari proses verbal), dan biasanya melakukan sesuatu tanpa terlalu banyak pertimbangan, sementara penulis Inggris memandang binatang sebagai makhluk hidup (dilihat dari proses behavioural), yang mana, selain melakukan aksi, binatang juga memahami itu. Terlebih lagi, fabel berbahasa Inggris melihat partisipan dalam klausa sebagai aspek penting dalam cerita, juga sebagai titik tolak dari kejadian-kejadian dalam cerita, lebih dari fabel berbahasa Indonesia. Abstract The present research investigates how animals as characters are represented in Indonesian and English fables and the authors' worldview through the fable they rewrite. It is descriptive with the element of quantitative in the form of percentages. The main theoretical framework of the research is transitivity and theme-rheme as proposed by Halliday and his followers. "Si Kancil dan Siput" and "The Tortoise and The Hare" which were downloaded October 2012 from childhoodreading.com and www.ceritaanak.org have been used as the source of the data. The research finds that Indonesian author sees animals as the sayer (verbal process), and usually do things without too much considerations, while English author sees animals as the being (behavioural process), in which besides doing actions, animals also sense it. Furthermore, English fable considers participants of the events as the important aspect in the story, and as the departure of events more than Indonesian fable does. Keywords: SFL, transitivity, theme-rheme, thematic progression, fables, worldview
Item Description:http://repository.upi.edu/4712/1/S_ING_0806398_Title.pdf
http://repository.upi.edu/4712/2/S_ING_0806398_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/4712/3/S_ING_0806398_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/4712/4/S_ING_0806398_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/4712/5/S_ING_0806398_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/4712/6/S_ING_0806398_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/4712/7/S_ING_0806398_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/4712/8/S_ING_0806398_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/4712/9/S_ING_0806398_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/4712/10/S_ING_0806398_Appendix.pdf