PENGGUNAAN PERMAINAN LEGO DALAM MENGURANGI SELF STIMULATORY BEHAVIOR PADA SISWA AUTIS DI SPLB-C YPLB BANDUNG

• Main Author: Gabriela R.W Tampubolon, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2019-02-26.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/48302/1/S_PKH_1405773_Title.pdf; http://repository.upi.edu/48302/2/S_PKH_1405773_Abstract.pdf; http://repository.upi.edu/48302/3/S_PKH_1405773_Table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/48302/4/S_PKH_1405773_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/48302/5/S_PKH_1405773_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/48302/6/S_PKH_1405773_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/48302/8/S_PKH_1405773_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/48302/7/S_PKH_1405773_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/48302/9/S_PKH_1405773_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/48302/10/S_PKH_1405773_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General); LC5201 Education extension. Adult education. Continuing education

Anak autis pada umumnya mengalami hambatan dalam perilaku, salah satunya adalah perilaku self stimulatory. Perilaku ini dapat mengganggu dirinya sendiri atau orang-orang di sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan permainan lego dalam pengurangan self stimulatory behavior (stimming) pada siswa autis di SPLB-C YPLB Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan Single Subject Research (SSR). Desain penelitian yang digunakan yaitu desain A-B-A yaitu A-1 (baseline-1), B (intervensi), dan A-2 (baseline-2). Hasil analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis visual dalam kondisi dan analisis visual antar kondisi. Hasil penelitian setelah diberikan intervensi dengan menggunakan permainan lego menunjukkan terjadinya pengurangan self stimulatory behavior pada subjek. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti pada subjek yang mana pada fase baseline-1 (A1) frekuensi paling tinggi munculnya self stimulatory behavior yaitu 50 kali selama 117 detik, pada fase intervensi (B) frekuensi paling tinggi munculnya self stimulatory behavior yaitu 16 kali selama 47 detik, dan pada fase pengulangan baseline-2 (A2) frekuensi paling tinggi munculnya self stimulatory behavior yaitu 31 kali selama 75 detik. Oleh karena itu, dapat diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan permainan lego dapat mengurangi self stimulatory behavior pada anak autis di SPLB-C YPLB Bandung. Autistic children generally experience impairments in behaviour, one of which is self-stimulatory behaviour. This behaviour may disrupt themselves or people around them. The objective of this research is to observe the effect of using LEGO play in reducing self-stimulatory behaviour (stimming) in an autistic child at SPLB-C YPLB Bandung. To achieve the research objective, the researcher uses the Single Subject Research (SSR) approach to the experimental method. The research design used is the A-B-A Design, that is, A-1 (baseline-1), B (intervention), and A-2 (baseline-2). Data analysis in this research uses visual analysis in condition and visual analysis between conditions. Results after administering intervention using LEGO play show a reduction in self-stimulatory behaviour in the subject. This may be seen in the results, which show that in the baseline-1 (A1) phase the maximum frequency of self-stimulatory behaviour occurring was 50 times with a duration of 117 seconds, in the intervention (B) phase the maximum frequency of self-stimulatory behaviour was 16 times with a duration of 47 seconds, and in the repeat baseline-2 (A2) phase the maximum frequency of self-stimulatory behaviour was 31 times with a duration of 75 seconds. Thus, it may be concluded that the use of LEGO play could reduce self-stimulatory behaviour in an autistic student at SPLB-C YPLB Bandung.