PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MABA BELO SELAMBAR PADA MASYARAKAT SUKU KARO (Studi Analisis Deskriptif Pada Masyarakat Suku Karo Di Kota Bandung)
Budaya Maba Belo Selambar adalah salah satu budaya Suku Karo yang dilaksanakan jika ingin melangsungkan sebuah pernikahan. Upacara Maba Belo Selambar dilaksanakan untuk menentukan prosesi perikahan dan upacara adat yang akan dilaksanakan dikemudian hari. Adapun upacara adat ini bertujuan untuk mempe...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2019-02-26.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Budaya Maba Belo Selambar adalah salah satu budaya Suku Karo yang dilaksanakan jika ingin melangsungkan sebuah pernikahan. Upacara Maba Belo Selambar dilaksanakan untuk menentukan prosesi perikahan dan upacara adat yang akan dilaksanakan dikemudian hari. Adapun upacara adat ini bertujuan untuk memperkenalkan kedua belah pihak keluarga yang ingin melangsungkan pernikahan dan sebagai ajang silaturahim bertemuya sanak saudara ataupun orang-orang terdekat. Adapun orang-orang yang wajib menghadiri upacara adat ini adalah sangkep geluh (pihak yang wajib hadiir) dari keluarga perempuan dan keluarga laki-laki. Penelitian ini akan coba mengungkap bagaimanakah perubahan sosial budaya beserta faktor dan dampaknya yang terjadi pada budaya Maba Belo Selambar melalui pendekatan kualitatif dengan metode observasi partisipasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi, studi literatur dan catatan lapangan. Objek dari penelitian ini adalah Masyarakat Suku Karo di Kota Bandung yang terdiri dari sesepuh, tokoh masyarakat dan Masyarakat Suku Karo yang mengalami perubahan sosial budaya Maba Belo Selambar. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perubahan sosial pada Budaya Maba Belo Selambar yang terjadi pada masyarakat Suku Karo di Kota Bandung, dengan faktor-faktor yang melatarbelakanginya adalah faktor ekonomi, lingkungan, modernisasi dan asimilasi budaya yang berdampak tidak sesuainya pelaksanaan budaya saat ini dengan yang seharusnya namun dapat menekan biaya dan waktu yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah agar masyarakat Suku Karo di Kota Bandung harus dapat berpikir terbuka terhadap budaya yang diwariskan oleh leluhur mereka dengan tidak mengurangi dan menambah warisan budaya yang mereka berikan. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/48316/2/S_SOS_1400834_Title.pdf http://repository.upi.edu/48316/1/S_SOS_1400834_Abstract.pdf http://repository.upi.edu/48316/3/S_SOS_1400834_Table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/48316/4/S_SOS_1400834_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/48316/6/S_SOS_1400834_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/48316/7/S_SOS_1400834_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/48316/10/S_SOS_1400834_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/48316/5/S_SOS_1400834_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/48316/9/S_SOS_1400834_Appendix1.pdf http://repository.upi.edu/48316/8/S_SOS_1400834_Appendix2.pdf |